Kenang Sea Games Manila 1991, Pelatih Persis Solo Jadikan Legenda AC Milan sebagai 'Kiblat' Bermain

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kiprah Pelatih Persis Solo, Salahudin dalam menjaga pertahanan saat timnas melakoni gelaran Sea Games tahun 1991 tak perlu diragukan.

Berkat ketangguhannya dan kerja keras timnya, ia mampu mempersembahkan medali emas untuk cabang sepak bola pada tahun tersebut.

Salahudin yang menjadi saksi kegemilangan itu berposisi sebagai bek kiri.

• Sisi Positif Liga 2 Ditunda, Striker Persis Solo Sansan Fauzi Makin Dekat Orangtua dan Buah Hati

Di usia yang masih belia, ia dipercaya trio pelatih Anatoli Polosin, Vladimir Urin dan Danurwindo untuk menjaga gempuran lawan.

"Saya posisi bek kiri," kata Salahudin pada Rabu (1/3/2020).

"Saat itu umur saya 21 tahun," kenangnya.

• Cerita Pelatih Persis Solo Jadi Saksi Perjuangan Timnas Indonesia Raih Medali Emas Sea Games 1991

Pada tahun tersebut ia mengambil legenda AC Milan, Paolo Maldini, sebagai patokan bermain.

Diakuinya bahwa Maldini menjadi kiblat tersendiri bagi pelatih yang sekarang berumur 50 tahun tersebut.

"Kalau luar negeri idolanya Paolo Maldini," ujarnya.

• Jadi Idola Presiden Pasoepati, Begini Tanggapan Kiper Persis Solo Sendri Johansyah

"Dia bisa stoper,bisa bek kiri, tapi seringnya dia bek kiri," ungkapnya

Performa Maldini yang sedang moncer-moncernya baik di level klub maupun timnas membuatnya termotivasi untuk menirunya lalu membawa medali emas Sea Games Manila 1991.

"Dia saat itu di timnas bagus di posisi bek kiri, saat itu termasuk bek kiri terbaik di dunia," ungkapnya.

"Pokoknya kalau angkatan saya dulu, maldini lagi top topnya," ujar Salahudin bersemangat. (*)