Solo KLB Corona
Videonya Viral di WA : Pulang dari Jakarta, Ibu-ibu asal Solo Ngamuk Tak Mau Didata Satgas Covid-19
Para petugas yang terdiri dari Babinsa, Bhabinkantibmas, dan Satlinmas dibentak pemudik tersebut saat tiba di rumahnya.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kota Solo menerapkan kebijakan ketat untuk menyaring pendatang yang masuk ke Solo, terlebih mereka yang baru saja datang dari zona merah, seperti Jakarta.
• Ramai Video Pemudik dari Jakarta Marahi Petugas Pendataan Covid-19 di Solo, Ini Kronologinya
Tapi, tak semua warga mau memahami aturan yang dibuat oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo itu.
Sebuah video yang belakangan viral di WhatsApp, menjadi satu contohnya.
Seorang ibu-ibu tang tinggal di Laweyan, Solo, marah-marah saat dikunjungi petugas Satgas Covid-19.
Ibu tersebut baru saja datang dari Jakarta.
Para petugas yang terdiri dari Babinsa, Bhabinkantibmas, dan Satlinmas dibentak pemudik tersebut saat tiba di rumahnya.
Padahal, kunjungan mereka dalam rangka pendataan pemudik yang datang ke Solo, termasuk dari Zona Merah yakni Jakarta.
• UPDATE Corona di Indonesia 5 April 2020: Pasien Covid-19 yang Meninggal Ada 198 Orang
• UPDATE Corona di Indonesia 5 April 2020: Ada 2.273 Orang Positif Covid-19, Bertambah 181 Orang
Lurah Sondakan, Prasetyo Utomo menjelaskan, video yang viral tersebut.
Prasetyo menceritakan, pemudik tiba ke rumahnya yang berada di Kelurahan Sondakan sekira tanggal 28 Maret 2020.
Seusai protokoler kesehatan, pemudik yang tiba di Solo wajib melakukan karantina mandiri selama 14 hari.
"Ada laporan warga kalau ada yang datang dari Jakarta," tutur dia.
"Terus, kalau ada laporan begitu memang kita memiliki kewajiban menindaklanjuti, kemudian kita data," imbuhnya membeberkan.
Pendataan dilakukan pada 30 Maret 2020 dengan melibatkan Babinsa, Bhabinkantibmas, dan Satlinmas Kelurahan Sondakan.
Lihat videonya :