Virus Corona
Imbas Penolakan Jenazah di Semarang, Warga: Kami Takut Juga Bila Sakit Tidak Ada yang Mau Merawat
Terkait penolakan ini pun menjadi perhatian warga di Dusun Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Pemilik akun tersebut diduga sosok Ketua RT yang menolak pemakaman jenazah seorang perawat RSUP Karyadi yang terpapar Covid-19.
Ketua RT tersebut tetap dihujat netizen, meski sudah mengunggah video permintaan maaf di hadapan Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau PPNI Jateng.
Dalam video sebelumnya, pelaku yang mengenakan kaos oblong ungu hijau dan celana jauh mengatakan, jika pemakaman jenazah akan mengakibatkan efek yang jauh.
"Setelah dimakamkan, efeknya nanti jauh Pak," ucap pelaku dalam video berdurasi tujuh detik itu.
Diketahui laki-laki itu menjabat sebagai RT di tempat tersebut.
Melihat video ini, netizen pun menuliskan komentar marah.
"Nanti kalau RT sama warganya sakit gak usah ditolong aja," tulis Rynna Pratiwii.
"Ingat kalian juga nanti mati , yang nolak posisi masih sehat. Coba kalo ke serang virus trus meninggal. Dia di tolak apa yg di rasain ? Mikir" tulis Rurruh Imam Fahruddin.
Tak berhenti dengan komentar marah, netizen pun menyerang akun diduga milik pelaku.
Mereka menumpahkan kemarahan di setiap postingan pelaku.
Bahkan, netizen juga saling menyebarkan nama akun tersebut di media sosial.
"Oh ini rt yg nolak pemakaman. Sembunyikan atau laporkan ini" tulis Iwan DA di unggahan terakhir.
"Baru jadi RT aja uda songong banget apalagi jadi anggota dewan / presiden." tulis Yudhit Septiana.
Unggahannya yang terakhir pun sudah dipenuhi 18 ribu komentar netizen yang berisi hujatan
Penolakan jenazah ini sendiri terjadi pada Kamis (9/10/2020) sore.
Saat itu jenazah seorang perawat yang terpapar Covid-19 rencananya akan dikebumikan di TPU Siwarak, Suwakul.
Jenazah sendiri berdomisili di Ungaran Timur, namun karena permintaan keluarga, jenazah rencananya akan dimakamkan di samping almarhum sang ayah yang berada di TPU Siwarak, Suwakul.
Pihak pemangku wilayah RT 06/RW 08 sudah memberikan izin dan liang lahat sudah selesai disipkan.
Namun saat jenazah sampai, tiba-tiba ada sekelompok warga yang menolak.
Bahkan wakil bupati, BPBD serta TNI polri yang mengawal pemakaman ini tak mampu mengubah keinginan warga tersebut.
Akhirnya jenazah dibawa lagi ke Semarang dan dimakamkan di TPU Bergota.
Penulis : Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Sewakul: Kami Takut Juga Bila Sakit Tidak Dirawat dan Berobat Ditolak",