Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

5 Fakta Puluhan Tenaga Medis RSUP Kariadi Semarang Positif Corona, Inilah Penyebab Banyaknya Kasus

Beberapa hari ini ramai diperbincangkan soal 46 tenaga medis dan pekerja di RSUP Kariadi Semarang dinyatakan positif corona.

Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
Ruang Isolasi RSUP dr Kariadi Semarang. 

TRIBUNSOLO.COM - Kasus corona di Indonesia hingga kini masih terus bertambah.

Beberapa hari ini ramai diperbincangkan soal 46 tenaga medis dan pekerja di RSUP Kariadi Semarang dinyatakan positif corona.

Data Corona Klaten per 17 April 2020: Tambahan 2 PDP di Dua Kecamatan dan 14 ODP

Namun setelah di klarifikasi oleh pihak rumah sakit ternyata bukan 46 tenaga medis medis dan pekerja rumah sakit.

Melainkan sebanyak 34 kasus tenaga medis dan pekerja di rumah sakit tersebut.

Jumlah lonjakan ini pun tentunya menambah total kasus corona di Jawa Tengah (Jateng).

Pasalnya hingga Sabtu (18/4/2020) pukul 08.13 WIB terdapat total 305 kasus di Jateng.

Untuk mengetahui soal kasus 34 tenaga medis positiif corona di RSUP Kariadi Semarang berikut deretan faktanya.

1. Klarifikasi RSUP Kariadi Semarang

Dikutip dari TribunJateng berdasarkan pemeriksaan pada tanggal 14 April 2020, Direktur Utama, dr Agus Suryanto menyampaikan untuk tenaga medis atau pegawai medis sejumlah 34 orang.

"Setelah ditelusuri ternyata ada 2 nama, lalu ada keluarga yang juga ikut diperiksa dalam satu rangkaian.

Jadi, yang benar adalah 34 pegawai yang positif," ungkap dr Agus Suryanto, Jumat (17/4/2020).

Dia bersyukur, tenaga medis yang dinyatakan positif tanpa gejala.

Untuk komposisi tenaga kesehatan yang dinyatakan positif yakni, 4 dokter spesialis bedah syaraf.

Untuk dokter spesialis lain yakni, 1 dokter spesialis penyakit dalam, dan 1 dokter anak.

"Kemudian Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) ada 24 orang dan yang paling mencolok adalah 15 PPDS bedah.

Untuk yang nondokter ada 2 fisioterapis, 1 tenaga administrasi, dan 1 tenaga perawat," ungkapnya.

Update Corona Jateng Sabtu Pagi, 18 April: Total 305 Kasus Positif, Tak Ada Penambahan Pasien Sembuh

2. Sulit Bedakan Pasien Positif dengan OTG

Agus Suryanto ungkapkan, para tenaga medis yang bekerja di rumah sakitnya kesulitan membedakan antara pasien virus corona Covid-19 dengan para pasien dari golongan Orang Tanpa Gejala (OTG).

Hal itu diungkapkan Agus usai acara penyerahan simbolik bantuan APD di Mapolda Jateng, kepada Tribunjateng.com, Jumat (17/4/2020).

Selain kesulitan membedakan pasien terpapar, Agus pun mengakui, hambatan utama lainnya yaitu banyaknya masyarakat yang enggan berterus terang ihwal riwayat kesehatan dan jejak perjalanannya selama ini.

"Dengan kondisi saat ini, sulit bagi kami terutama para tenaga medis untuk bedakan antara yang Covid-19 dengan yang tidak.

Khususnya yang OTG.

Sebetulnya, tenaga medis di rumah sakit adalah kelompok yang paling rentan terpapar Covid-19," kata Agus.

3. Alasan banyaknya tenaga medis di RSUP Kariadi Semarang terjangkit Covid-19

Dikutip dari Kompas.com banyaknya tenaga medis di RSUP Kariadi Semarang terjangkit Covid-19, setelah ditelusuri, disebabkan tertular dari pasien Covid-19 yang saat itu ditangani di sejumlah lokus.

Direktur Utama RSUP Kariadi Semarang, Agus Suryanto mengatakan lokus-lokus tersebut di antaranya di lokus dokter bedah saraf.

Menurutnya, pasien yang dirawat ketika itu mengalami keterlambatan identifikasi Covid-19 dan baru terdeteksi selepas pasien dioperasi.

"Kebetulan pasien bedah saraf yang pulang paksa dan ternyata orangtuanya secara pemeriksaan di tempat lain di daerah terjangkit itu positif, jadi identifikasi terlambat," kata Agus kepada awak media, Jumat (17/4/2020).

Klarifikasi RSUP Kariadi Soal Jumlah Tenaga Medis Positif Corona, Ternyata Bukan 46 Orang

4. Ganjar Pranowo Sesalkan Pasien yang Tidak Jujur

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warga yang berobat untuk jujur saat menceritakan riwayat perjalanan mereka.

Apalagi mereka yang baru saja tiba dari wilayah wabah corona atau zona merah.

Hal itu diungkapkan orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut setelah 46 tenaga medis positif terinfeksi corona.

"Ini pembelajaran bagi kita bahwa seorang dokter, perawat dan tenaga medis lainnya sangat rentan. Edukasi kita perlu ditambah. Mereka terkena Covid-19 dari pasien yang tidak jujur," kata Ganjar di Semarang, Jumat (17/4/2020).

Seperti diberitakan sebelumnya, Ganjar kaget saat menerima laporan 46 tenaga medis yang bertugas di RSUP Kariadi Semarang dinyatakan positif Covid-19.

Tenaga medis yang terpapar Covid-19 tersebut di antaranya dokter dan perawat, dengan rinciannya, 6 orang residen interna, 5 orang residen obgyn, 15 orang residen bedah, dan 13 orang residen THT.

"Maka sekarang lho kok banyak amat jumlahnya. Setelah saya tahu ada kabar itu saya minta untuk langsung diisolasi dan mereka bersedia," katanya.

Selain itu, Ganjar juga meminta agar RSUP Kariadi Semarang untuk memperketat protokol kesehatan demi melindungi para tenaga medis.

"Saya sudah telepon Pak Dirut RSUP Kariadi agar memperbaiki SOP sehingga bisa dicegah. Tata ruang juga di-review sehingga semua akan aman. Saya kira dokter mesti aware terutama soal APD. Sampaikan kepada kita, pasti akan dibantu," katanya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengenakan masker saat melakukan sidak di ruang isolasi RS Moewardi Surakarta, Rabu (4/3/2020), terkait kesiapan mengantisipasi situasi terburuk menghadapi virus corona.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengenakan masker saat melakukan sidak di ruang isolasi RS Moewardi Surakarta, Rabu (4/3/2020), terkait kesiapan mengantisipasi situasi terburuk menghadapi virus corona. (TRIBUN JATENG)

Tak Semua Siswa Miliki HP dan TV, Guru di Sumenep Ini Ajari Siswa di Rumah, Begini Kisahnya

5. Tempat Isolasi untuk Tenaga Medis

Usai mendapatkan kabar itu, Ganjar langsung menyiapkan lokasi isolasi. 

"Setelah saya tahu ada kabar itu, saya minta untuk langsung diisolasi dan mereka bersedia."

"Langsung saya rescue saja untuk disiapkan tempat isolasi," jelas Ganjar.

Adapun hotel yang digunakan sebagai lokasi adalah Hotel Kesambi Hijau.

Hotel tersebut adalah hotel milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Candi Baru, Kota Semarang.

Gubernur mengaku, dirinya sempat mendapatkan kiriman video yang menggambarkan kondisi para tenaga medis dalam menjalani masa karantina.

"Kalau saya liat video yang beredar, mereka ceria dan semangat."

"Mereka dokter, pasti tahu kondisinya masing-masing secara medis," tutur Ganjar.

Tak hanya dukungan berupa tempat isolasi, Pemprov pun menyiapkan kebutuhan para tenaga medis positif corona itu.

"Kemarin ada yang minta vitamin, langsung kami kirimkan kepada mereka."

"Kami akan berusaha menyiapkan hal terbaik bagi mereka," ungkap Ganjar.

 (TribunSolo / naufalhpa)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved