Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Rawat Pasien Covid-19, Perawat Solo Ini Tak Bisa Langsung Peluk Anak : Saya Manusia Biasa

Ketiga buah hatinya hanya bisa melihatnya dari kejauhan setibanya ia dan sang suami, yang juga tenaga medis, di rumah.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Agil Trisetiawan
(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Ilustrasi. Tenaga medis dari Siloam Hospitals Group melakukan uji cepat (rapid test) kepada warga dengan skema drive thru di Jalan Puri Abadi, Kembangan, Jakarta Barat, Sabtu (18/4/2020). Uji cepat ini dilakukan dalam upaya mendukung usaha pemerintah menekan laju penyebaran wabah Covid-19. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Mawar, bukan nama sebenarnya, tak bisa langsung memeluk ketiga buah hatinya sepulang ia dari rumah sakit rujukan di Kota Solo.

Curhat petugas medis sebagai seorang perawat yang turut merawat pasien Covid-19 ia sampaikan kepada TribunSolo.com.

Pasalnya, ia harus membersihkan diri dulu lantaran habis merawat pasien Covid-19.

Curhat Perawat Solo, Yang Tak Bisa Peluk Sang Ibu Hingga Sempat Dibujuk Untuk Berhenti Bekerja

Sukoharjo Tambah 7 Kasus Positif Covid-19, 3 Diantaranya Kasus Baru, Ini Rinciannya

Ketiga buah hatinya hanya bisa melihatnya dari kejauhan setibanya ia dan sang suami, yang juga tenaga medis, di rumah.

"Anak-anak, mereka hanya melihat dari kejauhan ketika saya pulang," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (19/4/2020).

Ia tahu ketiga buah hatinya ingin cepat-cepat berlari menghampirinya lalu memeluknya dengan erat.

Ya, sebuah pelukan 'selamat datang' untuk sang ibu dan ayahnya sepulang mereka bekerja.

"Setelah mandi dan ganti baju, mereka tanya, bunda udah mandi? Sudah boleh dipeluk?" kata sang perawat menirukan ucapan anaknya.

Ketiga buah hatinya berlari dan memeluknya dengan sangat erat.

Letih yang dipikul tubuhnya terasa sirna dalam dekap peluk mereka yang terus menantinya dan sang suami pulang ke rumah.

Kriminalitas di Tengah Pandemi Corona, Ini Penjelasan Pakar Psikolog UNS Solo

Sempat Melayat, Ibu Rumah Tangga Asal Wonogiri Kini Terkonfirmasi Positif Covid-19

Acapkali, matanya berkaca-kaca tatkala ia memeluk ketiga buah hatinya itu.

"Sentuhan hangat yang menguatkan kami setiap hari," ujarnya.

Tak hanya ketiga buah hatinya, kedua mertunya pun turut menanti kedatangan dirinya dan sang suami ke rumah.

"Bapak-ibu mertua saya, setiap hari memberi kesempatan kami untuk istirahat," ucapnya.

Kabar Baik, 1 Pasien Positif Covid-19 yang Dirawat di RS Kasih Ibu Solo Sembuh

Secangkir ramuan berisi beberapa rempah-rempah disajikan mereka untuknya dan suami.

"Mereka juga membuatkan minuman 'uwuh' yang notabene meningkatkan daya tahan tubuh," kata dia.

"Mereka selalu berpesan hati-hari dan ikhlas merawat pasien," imbuhnya membeberkan.

Ia menuturkan dirinya dan sang suami masihlah manusia biasa tatkala berjibaku menangani pasien Covid-19.

"Yang pasti saya manusia biasa tidak seisitimewa yang orang-orang pikir,karena saya masih memprioritaskan nyawa saya sendiri," tutur dia.

Terinfeksi Virus Corona, Dua Dokter di China Dapati Kulit Mereka Menghitam

Alat pelindung diri (APD) pun menjadi senjatanya saat melakukan penanganan pasien.

"Tanpa APD, aku tidak akan jadi malaikat yang bersedia bertempur melawan Covid-19," kata dia.

"Karena kalau saya gugur orang-orang hanya akan memberi hormat, terharu/mengirim karangan bunga,"

"Tapi bagaimana dengan suami, anak-anak, dan keluarga saya, maka dari itu kami harus tetap bertahan untuk hidup," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved