Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penemuan Mayat di Kartasura

Warga Curiga Pria Tiap Hari Beli Pewangi, Ternyata di Rumah Ada Mayat, Ayahnya Meninggal 3 Hari Lalu

cerita lengkap penemuan mayat di kartasura : ayah sudah meninggal 3 hari, anak yang tinggal satu rumah tak tahu

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Aji Bramastra
TRIBUNSOLO.COM/Ilham Oktafian
Polisi memberi garis polisi pada rumah di kawasan Kartasura, Sukoharjo, tempat ditemukan jenazah pemilik rumah, Rabu (22/4/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO. COM, SUKOHARJO - Sesosok jenazah ditemukan di dalam rumah yang beralamat di Kampung Krapyak RT 01 RW 1, Kelurahan/Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (22/4/2020). 

Ayahnya Telah Meninggal 3 Hari di Kartasura, Anak 1 Rumah Tak Tahu, Justru Warga yang Menemukannya

Kapolsek Kartasura, AKP Dani Permana Putra menyebut, jenazah itu adalah jenazah pemilik rumah.

Pria yang disebut polisi berusia 38 tahun itu, diperkirakan meninggal tiga hari yang lalu.

Nah, menurut Dani, anak pria itu sebetulnya tinggal serumah.

Tapi, selama 3 hari, sang anak tak mengetahui bila ayahnya telah tiada.

Dani menyebut, anaknya itu, yang sudah dewasa, mengalami gangguan mental.

"Itu yang bersangkutan sudah meninggal 3 hari," ujar dia kepada Tribun Solo.com.

BREAKING NEWS : Geger Mayat Sudah 3 Hari di Kartasura, Petugas Tiba Pakai APD Demi Antisipasi Corona

"Almarhum satu rumah dengan anaknya yang mengalami gangguan mental," tambahnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, bahkan anaknya yang serumah tidak mengetahui jika ayahnya yang sudah sepuh itu sudah tidak bernyawa.

"Yang pertama melaporkan ke pihak kepolisian adalah warga setempat pagi pukul 07.00 WIB," aku dia.

Dikatakan, anak almarhum tidak bisa melaporkan kejadian mengenaskan tersebut karena terkendala gangguan mental.

"Yang melaporkan warga karena anak yang bersangkutan mengalami gangguan mental," tuturnya.

Warga lanjut Dani, mulai curiga dengan anak almarhum, karena selama 3 hari belakang ini selalu membeli pewangi ruangan.

Warga yang curiga kemudian mencoba masuk ke kediaman almarhum dan mengetahui keadaannya sudah meninggal sekitar tiga hari lalu.

"Diketahuinya dari warga kok beli pewangi laundry sejak tiga hari yang lalu," ungkapnya.

"Warga curiga kemudian melihat bahwa memang sudah meninggal," kata dia.

Cerita Pendaki yang Temukan Mayat Wanita di Jalur Senaru Gunung Rinjani: Sempat Memberi Bekal

Petugas Pakai APD

Tidak mau berspekulasi, saat penjemputan jenazah, petugas puskesmas datang menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap.

AKP Dani Permana Putra membeberkan jika hal tersebut merupakan prosedur dari Menteri Kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Corona yang sekarang ini masih merebak.

"Untuk penjemputan itu terkait SOP dari Menteri Kesehatan," bebernya.

Penampakan Kontrakan Mewah di Banyuanyar Solo yang Jadi Penemuan 2 Mayat Misterius, Ini Foto-fotonya

"Semua orang sakit maupun meninggal, walaupun di jalan raya akan dijemput menggunakan petugas dengan APD lengkap," tambahnya.

Saat ini pihaknya belum bisa memastikan apakah yang bersangkutan meninggal karena terpapar corona atau tidak.

"Pihak puskesmas masih melakukan uji swab," paparnya.

Meski demikian, berdasarkan kesaksian warga menurt Dani, jika almarhum mempunyai riwayat komplikasi penyakit yang sudah lama.

"Untuk memastikan Corona atau bukan harus melalui uji swab," tuturnya.

"Namun dari tetangga menyatakan bahwa almarhum sudah punya riwayat sakit yang lama," tegasnya.

Tertutup

Salah seorang tetangga, yang juga saksi mata, Pak Man menceritakan jika pria berusia 70 an tahun itu dikenal cukup tertutup.

Ia menurturkan jika pria itu kurang bersosialiasi pada warga sekitar.

"Yang meninggal itu orangnya agak antik, tertutup sekali," papar Pak Man Rabu (22/4/2020).

"Sosial ke masyarakat kurang," ujarnya.

Tambah Pak Man, jika pria yang meninggal itu adalah warga pendatang yang sudah menetap lama di Desa Krapyak RT 01 RW 12 Kecamatan Kartasura Sukoharjo.

"Disini dia pendatang, Udah lama sekitar 20 tahunan," paparnya.

Lanjut dia, tetangganya yang meninggal itu hanya tinggal berdua dengan anaknya yang mengalami gangguan mental.

Ia meyakini jika anaknya itu sudah tau jika bapaknya sudah meninggal lebih dari sehari.
Dikatakan olehnya, saat tercium bau tidak sedap, anaknya sempat membeli parfum laundry.

"Istrinya udah lama meninggal, tinggal sama anaknya sendiri yang gangguan mental,sebenarnya dia tau kalau bapaknya udah meninggal," terangnya.

"Malah dicariin parfum laundry, buat disemprot," ujar Pak Man. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved