Soal Belajar dari Rumah TVRI
Jelaskan Kondisi Masyarakat Banten Sebelum Masuknya Islam, Jawaban Belajar dari Rumah Senin (27/4)
Materi yang diangkat dalam Belajar dari Rumah TVRI SMP kali ini adalah, 'Pesona Masjid Agung Banten'.
TRIBUNSOLO.COM -- Program Belajar dari Rumah memasuki pekan ketiga mulai Senin (27/4/2020).
Program belajar dari rumah meliputi tayangan untuk anak usia PAUD dan sederajat, SD dan sederajat, SMP dan sederajat, serta SMA/SMK dan sederajat.
Program Belajar dari Rumah (BDR) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan alternatif kegiatan pembelajaran selama anak belajar di rumah karena terdampak masa pandemik
Pembelajaran dalam BDR ini tidak mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi menekankan pada kompetensi literasi dan numerasi.
• Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa 27 April 2020 / 4 Ramadhan 2020 di Kota Solo dan Sekitarnya
• 4 Resep Masakan Mudah untuk Menu Sahur, Ada Telur Misoa ala Fuyunghai
Untuk materi Belajar dari Rumah simak pertanyaan berikut:
Jelaskan kondisi masyarakat Banten sebelum masuknya Islam ke daerah
tersebut!
Itulah pertanyaan nomor satu pada materi Belajar dari Rumah TVRI untuk SMP pada hari Senin 27 April 2020.
Nah, di bawah ini tersedia kunci jawaban pertanyaan soal di atas tersebut.
Proses Belajar dari Rumah TVRI SMP dilaksanakan mulai pukul 09.30 hingga 10.00 WIB.
Materi yang diangkat dalam Belajar dari Rumah TVRI SMP kali ini adalah, 'Pesona Masjid Agung Banten'.
Kompetensi literasi yang dituju yakni, mengenali informasi yang akurat dan berdasar fakta.
Jawaban soal materi SMP Belajar dari Rumah TVRI (TVRI)
Sebelum memulai proses berlajar, baiknya simak panduan untuk siswa SMP di bawah ini:
1. Siapkan alat tulis sebelum tayangan. Simaklah tayangan dengan baik untuk memahami keseluruhan ide pokok dan bukti pendukung informasi dengan data yang akurat dan juga tepat.
2. Berdiskusilah dengan orang tua atau saudaramu untuk merumuskan dugaan yang masuk akal yang dapat diuji tentang bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi dengan sangat tepat berdasarkan tugas yang diberikan.
3. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika menuliskan pendapat atau gagasan.
4. Pastikan referensi atau rujukan yang kamu ambil adalah rujukan yang akurat dan benar.
5. Kutiplah informasi yang memiliki nilai kebaruan, relevan dengan kondisi sekarang, dan potensial untuk diwujudkan.
6. Berkomunikasilah dengan baik dengan melihat situasi kondisi lawan bicara serta gunakan memperhatikan norma kesopanan.
Pada materi kali ini, ditayangkan dalam tiga sesi mengenai Pesona Masjid Agung Banten.
Materi ini menjelaskan tentang Islam dibawa oleh para wali ke Nusantara dengan nilai-nilai kedamaian dan kasih sayang.
Pelaksanaannya pun tidak lepas dari budaya lokal yang ada.
Itu sebabnya banyak masjid di Indonesia yang dipengaruhi oleh budaya lokal.
Siswa pun diberikan tiga pertanyaan, yakni:
1. Jelaskan kondisi masyarakat Banten sebelum masuknya Islam ke daerah tersebut!
Jawabannya:
Sebelum era Islam, Kerajaan Banten dipimpin seorang Raja bernama Pucuk Umun dengan ajaran animisme Sunda Wiwitan.
Setelah terjadinya kontak budaya antara Kerjaan Banten dengan Sultan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) yang merupakan cucu dari Prabu Siliwangi, diutuslah seorang bernama Sabakingking (kelak bernama Sultan Maulana Hasanudin) untuk melakukan syiar Islam kepada Raja Banten Pucuk Umun.
Setelah kedua pihak beradu kesaktian ilmu, takluklah Kerajaan Banten pimpinan Pucuk Umun hingga sang raja pun bersedia pergi ke Mekkah untuk belajar agama Islam.
Semenjak saat itu, wilayah kerajaan Banten mendapuk Sabakingking atau Sultan Maulana Hasanudin sebagai pemimpin kesultanan Islam baru yang terpisah dari otoritas ayahnya, Sunan Gunung Jati atau Sulatn Syarif Hidayatullah di Kesultanan Cirebon.
2. Apakah makna dari tumpak tiang masjid Banten yang berbentuk labu?
Jawabannya:
Makna dari tumpak tiang Masjid Agung Banten berbentuk labu yakni hasil pertanian labu yang makmur di zaman Sultan Maulana Hasanudin abad ke-16.
Sehingga hasil pertanian labu tersebut menjadi sebuah lambing kebanggaan kemakmuran pada masa tersebut.
Sedangkan 24 tiang yang terdapat di Masjid Agung Banten bermakna jumlah waktu pada satu hari penuh (24 jam).
Kemudian lima tiang kayu di ujung atas dalam masjid mengandung artian kewajiban sholat lima waktu.
Dengan begitu, maknanya adalah ibadah sholat wajib 5 kali dalam sehari (24 jam).
3. Bagaimana bentuk akulturasi budaya yang terlihat dari bangunan Masjid Agung Banten?
Jawaban:
Bangunan Masjid Agung Banten, khususnya menara di masjid tersebut merupakan wujud nyata akulturasi dari budaya seni ragam hias yang terdapat di Pulau Jawa, yakni, tumpak (segitiga memanjang) di kepala menara,
Sedangkan bangunan menara sendiri bukan bangunan yang lazim melengkapi masjid pada kala itu dan menara merupakan pengaruh dari kebudayaan Belanda.
(TribunPadang.com/Saridal Maijar)
Artikel ini telah tayang di Tribun Padang dengan judul: Jawaban Pertanyaan SMP: Jelaskan Kondisi Masyarakat Banten Sebelum Masuknya Islam ke Daerah Tersebut