Solo KLB Corona
Bekas SDN 1 Ngalas Klaten yang Lama Tak Terpakai Jadi Tempat Isolasi Bagi Perantau yang Ngeyel Mudik
Menurutnya, pihak dia menyediakan 5 ruangan yang akan dipakai untuk tempat tidur pemudik.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Gedung bekas Sekolah Dasar Negeri 1 Ngalas di Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten disulap menjadi tempat isolasi bagi warganya yang tetap nekat untuk mudik ke wilayahnya.
Kepala Desa Ngalas, Edy Riyanto mengatakan pihaknya menyediakan tempat isolasi tersebut karena adanya imbauan dari Pemkab untuk menyediakan tempat isolasi mandiri bagi warga yang mudik guna memangkas penyebaran Corona.
Menurutnya, pihak dia menyediakan 5 ruangan yang akan dipakai untuk tempat tidur pemudik.
Adapun setiap ruangan ada dua kasur bagi mereka yang menjalani isolasi.
• Bupati Klaten Bantah ada Fotonya di Hand Sanitizer bantuan Kemensos Sebagai Kampanye Terselubung
"Pengadaan tempat isolasi ini bagian dari respon kita dalam menanggapi himbauan Pemkab di setiap desa menyiapkan tempat isolasi," ungkap Edy kepada TribunSolo.com, Rabu (29/4/2020).
Edy menjelaskan, kriteria orang akan menjalani isolasi tersebut yakni bagi pemudik yang keluarganya menolak si pemudik, termasuk bagi mereka yang ngeyel tetap mudik meski di larang Presiden Jokowi.
"Bagi pemudik yang ditolak keluargannya karena keluargannya masih takut, bisa diisolasi di sini," kata Edy.
"Saat hari H Lebaran, pemudik yang kekeh ngenyel mudik, akan ditempatkan di sini, terutama yang dari zona merah," ujar Edy.
• Soal Larangan Mudik, Lebih dari 5.000 Kendaraan dari Arah Jakarta Diminta Putar Balik
Bahkan pemerintah desa menurut Edy akan menjamin logistik bagi mereka yang menjalani isolasi di gedung bekas SDN 1 Ngalas.
"Nanti logistik di sini kita anggarkan dari dana desa," aku Edy.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya juga akan menjaga bersama lokasi tersebut.
• Fotonya ada pada Hand Sanitez Bantuan Kemensos, Bupati Klaten : Ya Masak Memakai Foto Kera
"Setiap gugus tugas RW akan mendapatkan jadwal penjagaan, nanti dalam sehari, akan dilakukan dua shift," jawab Edy.
Meskipun ada ruangan khsusu, pihaknya berharap warganya yang berada di perantauan tidak mudik dahulu.
"Jika nekat mudik, terpaksa kita isolasikan dulu disini," tandasanya. (*)