Solo KLB Corona
Dua Bulan Tak Ada Order karena Corona, Puluhan Sopir Bus Pariwisata Konvoi, Tapi Dibubarkan Polisi
Rombongan akan menuju ke Terminal Kartasura untuk berkumpul dengan puluhan bus lainnya yang beradal dari Solo, Boyolali, klaten, dan Yogyakarta.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Perusahaan bus menjadi salah satu yang terdampak 'keganasan' pandemi Corona.
Ya, selama dua bua bulan ini mereka tidak beroperasi, di antaranya berhenti mengantarkan para wisatawan yang biasanya padat merayap.
Untuk mengurangi tingkat stres, hari ini Kamis (30/4/2020) ada puluhan bus wisata di Solo Raya dan Jogjakarta menggelar aksi bersama yang dibertajuk 'Manasin Bus'.
Salah satu peserta yang juga Ketua Paguyuban Roda Manunggal Sukohajo, Joko Wahyudiyanto mengatakan, di dalam kelompoknya saja pihaknya ada 30 bus pariwisata mengikuti kegiatan tersebut.
• Corona Belum Reda, Presiden Jokowi Ingatkan Pengusaha yang Dapat Stimulus Tak PHK Karyawan
Mereka berkumpul di Terminal Kartasura, untuk dilanjutkan kegiatan bersama ke rest area tol Kebak Kramat, Karanganyar.
"Karena pandemi virus Corona ini, kita sudah stop beroperasi selama dua bulan terakhir ini," katanya kepada TribunSolo.com.
"Selama ini bus kita gak keluar, agar bus kita tidak rusak maka tadi kita keluar untuk manasin bus," imbuhnya.
Dia dan rombongan akan menuju ke Terminal Kartasura untuk berkumpul dengan puluhan bus lainnya yang beradal dari Solo, Boyolali, klaten, dan Yogyakarta.
Namun baru perjalanan sampai kawasan Pucangan, Kartasura, mereka disuruh putar balik oleh petugas kepolisian.
• Respons Sri Mulyani Soal Hebohnya Konspirasi Virus Corona di Masyarakat: Sangat Disesalkan!
"Tadi saya juga dapat informasi jika kawan-kawan kita yang sudah ada di Terminal Kartasura juga disuruh bubar, dengam alasan saat ini sedang pandemi Corona, sehingga dilarang untuk berkumpul banyak orang," jelasnya.
Dalam aksi tersebut, sejumlah bus dipasangi beberapa tulisan, sebagai bentuk aspirasi para sopir dan kru bus yang saat ini tidak bisa bekerja.
• Bertambah 3 Orang, Jumlah Positif Covid-19 di Sukoharjo Kini Tembus 29 Kasus
Joko mengatakan, selama pandemi ini, sektor pariwisata paling utama dihentikan operasinya, sehingga mereka tidak bisa lagi bekerja.
"Kami tidak menyalahkan keadaan yang saat ini sedang ada virus, karena ini virus telah mendunia," ucapnya.
"Tapi kami juga harus diperhatikan, karena selama dua bulan terakhir ini kami berhenti bekerja," imbuhnya.
Dia mengatakan banyak pelaku bus pariwisata, baik pemilik bus, sopir, dan kru sangat terdampak saat pendemi ini. (*)