Berita Persis Solo
Nasib Kompetisi Tak Jelas Kena Imbas Corona, Gelandang Persis Solo Isi Kesibukan Jadi Tukang Kayu
"Paling ikut bantu angkat-angkat sama gergaji, sama bantu anter barang kalau ada pesanan," ujar dia saat dihubungi TribunSolo.com, Minggu (3/5/2020).
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kompetisi pertandingan sepak bola di Indonesia masih terkatung-katung karena imbas Corona, termasuk Liga II yang diikuti Persis Solo.
Para pemain sedang menanti keputusan PSSI apakah libur yang sedianya selesai pada akhir bulan April ini atau diperpanjang lagi.
Pasalnya, absen kompetisi dalam kurun waktu cukup panjang membuat para pemain rentan mengalami gangguan fisik karena rutinitas latihan keras mereka telah benar-benar berhenti.
Saat kompetisi sedang mandek seperti sekarang, gelandang Persis Solo Susanto tetap berusaha menjaga kondisi fisik.
Selain latihan mandiri, ia juga mengaku menjuadi tukang kayu di kampung halamannya di Kabupaten Grobogan.
• Mbah Minto Pernah Dibayar Rp 20 Ribu, Kini Bayaran Syuting Nenek Youtuber Viral Klaten Itu Fantastis
• Imbas Corona, Kiper Persis Solo Sendri Johansyah Rela Jadi PKL Jualan Kemeja Demi Tambah Pemasukan
Meskipun ia sudah bergelut dengan meubel sejak tahun 2007 belakang ini.
"Paling ikut bantu angkat-angkat sama gergaji, sama bantu anter barang kalau ada pesanan," ujar dia saat dihubungi TribunSolo.com, Minggu (3/5/2020).
"Sudah 13 tahun, usaha keluarga," paparnya.
Bergelut sejak lama di industri kayu, rupanya membuat Susanto jadi pandai dalam memilah milah kayu yang kualitasnya nomor satu.
Diakui dia, kayu dari wilayah timur seperti Blora menjadi andalan produk meubelnya, selain itu ia juga mengambil dari TPK Perhutani yang dinilai lebih tua dan lebih awet.
• Sederet Fakta Youtuber Mbah Minto yang Viral Gara-gara Video Gagal Mudik, Tak Bisa Operasikan Ponsel
• Kapten Persis Solo Bruno Casimir Diputus Kontrak, Manager: Betul, Per Tanggal 23 Kemarin
"Ngambilnya dari daerah Blora, di Randublatung, Cepu, sama Doplang," papar dia.
"Saya ngambil di TPK langsung, karena kalau dari situ kayunya sudah matang, kalau diolah jadi awet," tegasnya.
Susanto menambahkan, jika rutinitasnya selama menjadi tukang kayu tak membuatnya melupakan profesinya sebagai pemain Persis Solo.
Bahkan, meskipun gaji hasil jualan meubel lebih tinggi dibanding gaji yang ia terima saat kompetisi absen seperti sekarang, jiwa semangatnya tetap untuk bermain bola lagi.
"Tetap latihan rutin, meskipun gaji meubel lumayan tinggi namun saya tetap pengen bermain bola," ujarnya.
"Saya tetap setia, walaupun ada penunggakan gaji seperti kemarin, Alhamdulillah gaji sudah turun 15 persen di bulan Maret dan meubel saya banyak pesanan akhir-akhir ini," terang Susanto. (*)