Solo KLB Corona
Tak Ada Pengunjung Selama Corona, Tingkat Stres Satwa TSTJ Jurug Solo Justru Menurun, Ini Alasannya
Direktur Perusahaan Daerah TSTJ Kota Solo, Bimo Wahyu Widodo menyampaikan tingkat stres satwa menurun dibandingkan sebelum adanya pandemi Corona.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dua bulan pandemi Corona, Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Kota Solo tanpa pengunjung.
Meski begitu, ketiadaan pengunjung membuat tingkat stress satwa yang dikonservasi di tempat tersebut menurun.
Direktur Perusahaan Daerah TSTJ Kota Solo, Bimo Wahyu Widodo menyampaikan tingkat stres satwa menurun dibandingkan sebelum adanya pandemi Corona.
"Kalau tidak ada pengunjung tingkat stesnya turun, bukan berarti kalau ada pengunjung tambah stres bukan," jelas Bimo kepada TribunSolo.com, Kamis (7/5/2020).
• Warga Desa Kendalsari Klaten di Lereng Merapi Digegerkan Isu Macan Masuk Kampung, Saksinya Ketua RT
• Bertahan Sampai Juli 2020, Bonbin Jurug Solo Buat Program Adopsi Satwa, Minta Uluran Bantuan Warga
Suasana sunyi dari pagi hingga malam tidak dipungkiri Bimo membuat tingkat stres satwa menurun.
"Stres itu menurun karena mereka seperti siang sampai malam hari sunyi," tutur dia.
"Satwa bisa berkembangbiak, contohnya dalam masa pandemi unta yang kita konservasi melahirkan, rusa timur juga melahirkan," imbuhnya membeberkan.
Bimo menegaskan satwa yang dikonservasi di TSTJ Kota Solo tidak stres tatkala banyak pengunjung.
Pengelola memilik cara tertentu agar satwa tidak stres.
• Remaja di Los Angeles Nekat Curi Lemur di Kebun Binatang karena Ingin Memiaranya
"Ada cara-cara tertentu, Satwa Jurug sudah biasa dengan pengunjung, misal saat tahun baru kemarin, itu ada 21.800 orang dalam sehari," tegas dia.
"Kita beri tambahan vitamin, tambahan mainan, keeper satwa juga menemani," tambahnya.
Bimo menuturkan pengelola TSTJ tetap berusaha satwa merasa berasa di alamnya.
• Bertahan Sampai Juli 2020, Bonbin Jurug Solo Buat Program Adopsi Satwa, Minta Uluran Bantuan Warga
Sejumlah enrichtmen diberikan kepada para satwa yang dikonservasi di kebun binatang tersebut.
"Misal, harimau kita kasih bola biar bisa main-main, orang utan kita kasih tali, kita kasih tangga dan pohon, biar bisa manjat dan bermain," ucap Bimo.
"Kita sebagai lembaga konservasi tujuannua melestarikan satwa di luar habitatnya," papar dia.
"Dengan memperhatikan, bagaimana satwa tidak haus dan kelaparan, bagaimana satwa tidak stres, bagaimana bisa berkembang biak, bagaimana satwa bisa berkreasi hidup seperti di alam liar," tandasnya. (*)