Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Lihat Wujud Bilik Disinfektan Super Canggih di Masjidil Haram, Bisa Deteksi Demam dari Jarak 6 Meter

Berbentuk seperti lingkaran, alat ini tidak hanya menyemprotkan cairan disinfektan khusus manusia untuk setiap yang memasuki Masjidil Haram.

arab news
Bilik Disinfektan canggih di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. 

TRIBUNSOLO.COM, ARAB SAUDI - Bilik disinfektan seakan menjadi piranti wajib di sejumlah tempat.

Sejumlah situs e-commerce menjual bilik disinfektan, mulai dari harga ratusan ribu sampai jutaan rupiah.

Sudah 8 Negara di ASEAN Kompak Turunkan Harga BBM, Ini Kata Menteri ESDM Tetap Pertahankan Harga

Tak hanya di kantor institusi pemerintah, bahkan sejumlah warga desa di Indonesia membuat sendiri bilik disinfektan ini dengan sederhana.

Nah, bagaimana dengan di luar negeri?

Di negara kaya seperti Arab Saudi, bilik disinfektan juga ada di sejumlah tempat.

Tapi, satu bilik disinfektan yang mencuri perhatian adalah di Masjid Haram Makkah.

Bilik disinfektan yang digunakan sangat canggih.

Bentuknya mirip alat pemindai x-ray yang ada di rumah sakit besar maupun di bandara.

Dilansir Arab News, bilik disinfektan canggih ini diresmikan penggunaannya di Masjidil Haram pada Kamis (7/5/2020).

Berbentuk seperti lingkaran, alat ini tidak hanya menyemprotkan cairan disinfektan khusus manusia untuk setiap yang memasuki Masjidil Haram.

Tapi alat ini juga dilengkapi dengan thermal camera.

Canggihnya, alat ini bisa memindai suhu tubuh manusia dari jarak 6 meter.

Alat ini juga dilengkapi dengan layar yang menampilkan suhu tubuh banyak orang sekaligus.

BREAKING NEWS : Sukoharjo Tambah 11 Kasus Positif Covid-19

Izin Raja Salman

Raja Salman akhirnya mengizinkan pelaksanaan shalat tarawih di dua masjid suci umat islam yakni Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di tengah langkah-langkah pencegahan karena penyebaran virus corona, Rabu (22/4/2020).

Namun pelaksanaan shalat tarawih di masjid suci MeKkah dan Madinah itu dilakukan tanpa kehadiran publik.

Hal itu sebagaimana diberitakan Reuters, Rabu (22/4/2020).

Sementara itu, diikutip dari Gulf News, Rabu (22/4/2020), pelaksanaan tarawih secara terbatas di dua masjid tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan terkait penyebaran virus corona.

Alih-alih 20 rekaat, shalat tarawih tersebut akan dipersingkat menjadi 10 rekaat.

Shalat tarawih dilakukan oleh para Syekh dan staf dari 2 masjid tersebut.

Selain itu pelaksanaan iktikaf atau (berdiam diri) di masjid pun ditiadakan.

Pasien Positif Joyontakan Diduga Tertular Saat Salat Tarawih, Pemkot Solo Masih Lanjutkan Tracing

Jam malam diubah

Selain itu, Arab Saudi juga berencana mengurangi jam malam yang diberlakukan di beberapa kota selama bulan Ramadhan.

Hal itu agar orang-orang punya lebih banyak waktu untuk berbelanja untuk kebutuhan-kebutuhan penting mereka.

Jam malam selama bulan Ramadhan di kota-kota yang memberlakukan jam malam, diubah menjadi pukul 9 pagi hingga 5 sore.

Sementara itu di kota yang memberlakukan lockdown atau kuncian total, penduduk hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk membeli bahan makanan dan pasokan medis.

Hanya satu orang yang diperbolehkan pergi dengan seorang sopir.

Sebelumnya, Badan keagamaan tertinggi Arab Saudi, the Council of Senior Scholars, mendesak umat Islam di seluruh dunia untuk beribadah di rumah selama bulan Ramadhan.

Dilansir Reuters, Minggu (19/4/2020), Grand Mufti kerajaan Sheikh Abdulaziz Al al-Sheikh mengungkapkan, ibadah muslim selama Ramadhan dan Idul Fitri harus dilakukan di rumah jika wabah virus corona terus berlanjut. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved