Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tumor Otak Penyebab Adi Kurdi Meninggal, Anak-anak dan Lansia Rawan Terkena Penyakit Ganas Ini

Tuti menambahkan bahwa Adi Kurdi meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakitnya selama ini.

Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Asep Abdullah Rowi
net
adi kurdi dan keluarga cemara 

TRIBUNSOLO.COM - Kabar duka datang dari aktor senior Tanah Air.

Aktor senior Adi Kurdi dikabarkan meninggal dunia di usia 71 tahun, Jumat (8/5/2020).

Tak Malu,Didi Kempot Pernah Jadi Tukang Antar Makanan di Pertambangan Minyak Lepas Pantai Kalimantan

Pemeran Abah dalam Keluarga Cemara ini meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Jakarta Timur, Jumat (8/5/2020) pukul 11.30 WIB.

Dikutip dari TribunNews, Istri Adi Kurdi, Tuti angkat bicara soal meninggalnya sang suami dan membenarkan informasi yang beredar, kalau aktor sinetron Keluarga Cemara itu sudah tiada.

"Iya benar sudah meninggal," kata Tuti kerika dihubungi awak media, Jumat siang.

Tuti menambahkan bahwa Adi Kurdi meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakitnya selama ini.

Mufakat Budaya Indonesia (MBI) yang terdiri dari seniman, budayawan, cendekiawan, dan ilmuwan seperti Donny Gahral, Niniek L Karim, Radhar Panca Dahana, Adi Kurdi, Renny Jayoesman, Anto Baret, Tony Q, dan Olivia Zalianty memberikan pernyataan sikap terkait kondisi yang ada di masyarakat, Selasa (12/3/2019). MBI mengajak seluruh masyakarat untuk menghindari perpecahan akibat perbedaan pilihan politik. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Mufakat Budaya Indonesia (MBI) yang terdiri dari seniman, budayawan, cendekiawan, dan ilmuwan seperti Donny Gahral, Niniek L Karim, Radhar Panca Dahana, Adi Kurdi, Renny Jayoesman, Anto Baret, Tony Q, dan Olivia Zalianty memberikan pernyataan sikap terkait kondisi yang ada di masyarakat, Selasa (12/3/2019). MBI mengajak seluruh masyakarat untuk menghindari perpecahan akibat perbedaan pilihan politik. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Meninggal karena sakit. Jadi ada tumor otak atau penyumbatan di otak," ucapnya.

Tuti menegaskan bahwa dokter sudah melakukan tindakan kepada Adi Kurdi sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

"Dalam otaknya banyak cairan, tapi sudah disedot oleh dokter," ungkapnya.

Tuti mengatakan bahwa setelah dari rumah sakit, rencananya jenazah Adi Kurdi akan disemayamkan di Bengkel Rendra di Jalan Raya Cipayung, Depok, Jawa Barat.

"Tidak dimakamkan hari ini. Akan ada upacara dulu tidak dimakamkan sekarang," ujar Tuti.

Terkait penyebab meninggalnya Almarhum Adi Kurdi tumor otak ternyata memiliki bahaya yang serius karena bisa menjadi kanker otak.

Untuk lebih mengetahui soal tumor otak berikut gejala, penyebab hingga  faktor risiko tumor otak. 

Bakat Bermusik Didi Kempot Muncul saat Tinggal di Kalimantan, Sering Bernyanyi di Asrama Militer

Mengenal Gejala Tumor Otak Sejak Dini

Dikutip dari TribunJogja Tanpa penanganan yang tepat dan cepat, tumor otak bisa berkembang menjadi kanker yang mengancam jiwa.

Kemungkinan manusia untuk mengalami kanker otak memang hanya 1 persen selama hidupnya.

Namun, tanda-tanda awal tumor otak yang diabaikan begitu saja akan menyebabkan masalah serius.

Melansir Cleveland Clinic, ahli neuro-onkologi Manmeet Ahluwalia mengatakan bahwa tidak ada tanda spesifik yang menunjukan adanya tumor di otak kita.

"Tumor otak dapat hadir dengan banyak tanda dan gejala berbeda, tergantung di bagian otak mana tumor itu berada," ucap dia.

Ada sekitar 120 jenis tumor otak dengan gejala berbeda-beda.

Twindy Rarasati Akhirnya Sembuh dan Negatif Covid-19, Ungkap Saat Perawatan Sempat Menangis

Namun, sebagian besar tanda- tanda tumor otak bisa berupa hal-hal berikut ini:

1. Kejang

Tumor dapat membuat neuron otak melakukan aktivitas berlebihan sehingga menyebabkan kejang.

2. Bingung dan pikun

Sering merasa bingung dan pikun juga bisa menjadi pertanda adanya tumor di otak kita.

3. Perubahan kepribadian atau perilaku

Pada penderita tumor lobus frontal, khususnya, dapat mengubah kepribadian pasien. Misalnya, orang yang pendiam menjadi lebih banyak bicara.

4. Keseimbangan tubuh hilang

Tumor batang otak dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan atau gerakan canggung. Pasalnya, fungsi motorik dikendalikan oleh area batang otak.

5. Masalah penglihatan

Tumor di area otak yang mengontrol penglihatan dapat memengaruhi penglihatan. Hal ini bisa membuat penglihatan kita kabur, kehilangan penglihatan, atau mengalami penglihatan.

6. Sakit kepala

Pada penderita tumor otak, sakit kepala biasanya bertahan selama lebih dari beberapa hari, yang bisa disertai rasa mual atau muntah.

7. Tubuh melemah

Gejala tumor otak bisa membuat penderitanya merasa lemas dan lemah. Bahkan, mereka yang mengalami tumor otak bisa Kehilangan kekuatan pada lengan atau kaki.

Okan Kornelius Cerai Kedua Kali, Viviane Mantan Istrinya Kini Hidup Bahagia dengan Sammy Simorangkir

Faktor Risiko

Melansir SehatQ, penyebab tumor otak belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya, seperti:

1. Usia

Risiko tumor otak meningkat seiring dengan bertambahnya usia walaupun sering terjadi pada anak-anak dan juga lansia.

2. Riwayat

Apabila sebelumnya pernah menderita kanker, maka peluang untuk terkena tumor otak menjadi lebih besar.

3. Terkena paparan radiasi

Paparan sinar radiasi juga meningkatkan risiko terkena penyakit ini. Biasanya lebih berpeluang pada orang yang telah menjalani radioterapi, CT scan, atau foto rontgen kepala.

4. Genetik

Beberapa gangguan genetik dapat meningkatkan risiko penyakit ini, seperti tuberous sclerosis, neurofibromatosis tipe 1, neurofibromatosis tipe 2, dan sindrom Turner.

5. HIV atau AIDS

Pengidap HIV memiliki risiko lebih besar untuk menderita tumor otak.

5 Fakta Penangkapan YouTuber Ferdian Paleka, Bisa Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Pengobatan

Jika mengalami tanda-tanda tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Pengobatan sejak dini sangat diperlukan karena memberikan peluang untuk sembuh lebih besar.

Pengobatan bergantung pada ukuran, jenis, dan kondisi tumor otak Anda.

Pengobatan ini sebaiknya ditangani oleh ahlinya, seperti: Ahli saraf onkologi Ahli bedah saraf Ahli onkologi medis. 

(TribunSolo / naufalhpa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved