Dory Tukang Kendang Viral
Sisi Lain Dory Tukang Kendang Viral, Bakat Terasah dari Tangan Ayahnya dan Almarhum Didi Kempot
Tukang kendang Viral Dory Harsa menceritakan persahabatan ayahnya Agus Haryanto dan almarhum Didi Kempot.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Tukang kendang Viral Dory Harsa menceritakan persahabatan ayahnya Agus Haryanto dan almarhum Didi Kempot.
Dory menjelaskan, jauh sebelum dirinya terjun ke dunia musik ternyata ayahnya dan Didi Kempot sudah bersahabat.
"Keduanya dulu sahabat," terang Dory saat acara 40 harian ayahnya Agus Haryanto digelar sederhana di Fajar Indah, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karangannyar, Rabu (13/5/2020) malam.
Pemilik nama lengkap Dory Haryanto Eka Saputra itu mengungkapkan dulu dirinya sering ikut ayahnya pentas.
"Kelas 6 SD sudah main kendang," papar dia.
Dulu almarhum ayahnya kenal Didi kempot dan sempat ikut bermain bersama.
Dory sendiri bisa menguasai kendang dari darah ayahnya yang juga seorang pemain kendang handal.
Nama ayahnya adalah Agus Haryanto "Agus Genjik".
• Sudah 10 Hari Didi Kempot Meninggal, Seika Si Anak Bungsu Belum Tahu Bila Ayahnya Sudah Tiada
Apalagi ayah Dory ini juga dulu tergabung dalam grup dangdut Ervana 87 yang punya nama besar di Solo.
Dari cerita tersebut Dory terus menekuni kegiatannya bermain Gendang sampai saat dia diminta resmi bergabung bersama Didi Kempot pada 2008 akhir.
"Saya ikut mas Didi awalnya bermain drum karena saat itu punya basic juga cara bermain Drum," kata Dory.
• Tahlilan 40 Hari Alm. Ayah Dory Harsa Digelar Sederhana, Dihadiri Juga Sahabat Saat Ngojek
Namun, setelah waktu berjalan Didi Kempot melihat kemampuan Dory saat memegang Gendang dan akhirnya diminta untuk terus bermain Gendang.
Dari panggung ke panggung kemampuannya terus terasah.
Dory merasa berterima kasih pada Didi kempot dan Ayahnya Agus Haryanto yang terus membimbingnya hingga akhir hayat.
Menangis saat Cerita ke Ganjar Pranowo
Banyak yang masih terpukul dan bersedih atas meninggalnya Didi Kempot.
Sosok Dory harsa, menjadi satu sosok teman dekat, anak, sekaligus kru Didi Kempot yang paling berduka.
• Ekspresi Kesedihan Dory Harsa, Tukang Gendang Ganteng Didi, Saat melayat ke Rumah Sakit
• Yan Vellia Curhat Keteguhan Didi Kempot Berjuang Untuk Keluarga
Dory Harsa merupakan satu kru Didi Kempot yang paling populer di kalangan penggemar.
Maklum saja, ia dikenal sebagai kru Didi Kempot yang punya paras rupawan.
Nah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, rupanya ikut tertarik membahas kisah hidup dan hubungan Dory dan Didi Kempot.
Ia pun sempat berbincang dengan Dory lewat akun YouTube miliknya.

Berikut transkrip perbincangan keduanya :
"Mas Dory, njenengan kok bisa bergabung dengan Mas Didi itu gimana dulu sejarahnya?" tanya Ganjar Pranowo.
Ditanya begitu, Dory tampak menjelaskan bahwa ia sudah mengenal Didi Kempot sejak Dory masih kecil.
Ia mengatakan bahwa ayahnya memang bersahabat dengan Didi Kempot.
"Kalau dulu waktu saya masih kecil pak, jadi waktu saya masih di usia TK mungkin pak, itu kan bapak saya sudah berkawan atau besahabat dengan Mas Didi," ujar Dory Harsa.
Hampir di setiap show Didi Kempot, ayah Dory Harsa senantiasa mendampinginya.
"Show-shownya Mas Didi dulu kan didampingi oleh bapak saya," kata Dory.
Tumbuh di tengah-tengah keluarga pelaku seni, Dory mengatakan, secara tidak sadar ilmu-ilmu dari sang ayah menular padanya.
"Saya beranjang remaja, kebetulan saya satu rumah dengan pelaku seni semua jadi akhirnya saya tertular ilmu dari bapak saya almarhum," terang Dory.
Dory mengungkapkan, kematian Didi Kempot merupakan pukulan yang cukup keras bagi dirinya.
Sebab, Dory Harsa mengatakan, Didi Kempot meninggal dunia tepat satu bulan setelah ayahnya wafat
"Yang kebetulan baru sebulan yang lalu juga meninggal, itu bapak saya sahabat karib Mas Didi," ungkap Dory.
Mendengar hal itu, Ganjar Pranowo tampak terkejut.
"Inalillahi, khusnul khotimah ya mas bapak ya," ujar Ganjar Pranowo turut berduka.
"Amin, amin, sembah nuwun (terima kasih)," ujar Dory.
Dory menceritakan, tanggal 5 April 2020 lalu ayahnya wafat.
Kemudian, tepat di satu bulan kepergian sang ayah, tanggal 5 Mei Didi Kempot tutup usia.
"Kebetulan di tanggal 5 juga pak, di tanggal 5 April bapak saya (meninggal), tanggal 5 Mei Mas Didi," cerita Dory.
"Persis sebulan loh," kata Ganjar Pranowo.
"Iya persis sebulan pak," kata Dory.
Dory Harsa mengungkapkan, duka mendalam sangat ia rasakan lantaran telah ditinggal dua sosok yang sangat berharga bagi dirinya.
Bahkan kata Dory, ia sudah menganggap Didi Kempot seperti orangtuanya sendiri.
"Jadi saya ini kehilangan dua sosok yang saya anggap seperti orangtua saya sendiri," ungkap Dory.
Saat mengungkapkan rasa kehilangannya, mata Dory Harsa terlihat memerah dan berkaca-kaca.
Ia mengungkapkan, almarhum Didi Kempot sangat berjasa bagi kehidupannya.
Dory mengatakan ia sudah ikut dengan Didi Kempot sejak masih di bangku sekolah, hingga ia bisa dikenal oleh banyak orang seperti sekarang.
"Walau bagaimana pun saya dari kecil ikut Mas Didi, dari mulai saya SMA kelas 1 hingga saat ini temen-temen mengenal saya, luar biasa," ungkap Dory.
Saat bercerita, Dory Harsa tampak menahan tangis, suaranya sedikit bergetar.
Ia mengungkapkan, bahwa ia bangga bisa bergabung dan menjadi penabuh kendang Didi kempot.
Ia juga bangga karena berkat Didi Kempot, anak-anak muda sekarang sudah tidak malu lagi untuk menyanyikan lagu berbahasa jawa.
"Dan bangganya saya adalah anak-anak muda sekarang sudah tidak malu lagi untuk menyanyikan lagu jawa pak," kata Dory menahan tangisnya.
Ganjar Pranowo tampak setuju dengan ucapan yang disampaikan Dory.
"Wah iya," kata Ganjar.
Dory mengungkapkan, mungkin dulu penikmat lagu Didi Kempot hanya sebatas orang-orang yang tingkatan usianya jauh lebih tua.
Tapi sekarang semua itu berubah.
Di puncak kariernya sebelum wafat, Didi Kempot berhasil merambah kalangan muda dengan karya-karyanya yang luar biasa.
"Kalau dulu di setiap shownya Mas Didi itu notabene, penontonnya rata-rata di usia yang tingkatannya lebih dewasa."
"Tapi sekarang, sebelum Mas Didi meninggal itu anak-anak muda luar biasa," ungkap Dory berkaca-kaca.
Ganjar Pranowo pun mengatakan, bahwa penikmat karya Didi Kempot kini sudah sangata luas bahkan sampai kalangan profesor hingga pejabat turut mendengarkan karya-karya Didi kempot.
"Iya, dan sekarang enggak hanya anak muda, yang tua juga. Sekarang doktor, profesor, pejabat semua ambyar kabeh," kata Ganjar.
"Ambyar kabeh, ambyar sedoyo pak," ujar Dory menimpali. (*)
(*)