Solo KLB Corona
Sembuh Corona, Bidan Jambanan Menangis Disambut Bak Pahlawan, Warga Pajang Kertas Selamat Datang
Bidan tersebut langsung sampai bersimpuh syukur dan tak kuat menahan isaknya setelah sampai di ambang pintu rumahnya.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sebuah video kepulangan seorang bidan asal Desa Jambanan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen ke kediamannya menghebohkan jagad media sosial Instagram.
Pasalnya, bidan tersebut sempat menjalani perawatan di rumah sakit rujukan lantaran terpapar virus Corona sebelum akhirnya dinyatakan sembuh.
Ia kemudian dipulangkan ke rumahnya yang berada di Desa Jambanan menggunakan mobil ambulans.
• Potret Kebersamaan Jan Ethes dan Sepupunya Sedah Mirah di Pemotretan bareng rittarrajagukguk
Sejumlah warga menyambut kepulangan sang bidan dengan kertas bertuliskan kata-kata pengingat sekaligus motivasi guna bersama-sama melawan Corona.
Ya, sang bidan disambut warga bak pahlawan.
Di antaranya, bertulisan 'Jangab ada diskriminasi diantara kita', 'Bu Bidan Lewat Corona Minggat', dan 'Selamat Datang Bu Bidan'.
Suara kentongan turut terdengar memeriahkan kepulangan sang bidan ke kediamannya.
• Potret Kebersamaan Jan Ethes dan Sepupunya Sedah Mirah di Pemotretan bareng rittarrajagukguk
Dalam video tersebut, bidan tersebut langsung sampai bersimpuh syukur dan tak kuat menahan isaknya setelah sampai di ambang pintu rumahnya.
Ia pun sesekali mengusap air mata yang menetes di pipinya dengan menggunakan tisu.
Camat Sidoharjo, Susilohono menyampaikan proses kepulangan bidan tersebut terjadi dua hari menjelang perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah, tepatnya Jumat (22/5/2020).
"Itu sudah sembuh dari terpapar positif virus Corona, sesudah sampai rumah ia tidak kuasa menyembunyikan rasa syukurnya," kata Susilohono kepada TribunSolo.com, Minggu (24/5/2020).
Ditambah lagi, bidan tersebut juga tak bisa menyembunyikan rasa rindu kepada sang suami dan anak-anaknya.
Itu lantaran ia harus menjalani perawatan di rumah sakit rujukan untuk menyembuhkan penyakitnya.
"Ini juga salah satu upaya proses percepatan penyembuhan, untuk meningkatkan psikologinya," ujar Susilohono.