Pencari Bonsai Langka Tergencet Batu
Sempat Bertahan 10 Jam Tertimpa Batu Sebesar Mobil, Pria Wonogiri Hembuskan Nafas Terakhirnya di RS
Kepala Desa Kedungsono Supriyanto membenarkan, Ahmad Satiri meninggal dunia setelah beberapa jam dievakuasi.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Ahmad Satiri alias Ambon (37) warga Banjardowo RT 01 RW 05, Desa Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri yang bertahan hidup saat tertimpa batu sebesar mobil selama 10 jam akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
Pencari pohon serut di perbukitan Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo itu, meninggal dunia di RS Karima Utama Kartasura, Senin (1/6/2020).
Kepala Desa Kedungsono Supriyanto membenarkan, Ahmad Satiri meninggal dunia setelah beberapa jam dievakuasi.
"Saya dapat kabar kalau korban meninggal dunia di RS Karima Utama pukul 05.00 WIB," katanya.
• Ternyata Batu yang Timpa Pencari Pohon Serut Sebesar Mobil,Korban Sempat Minum & Makan saat Evakuasi
• 10 Jam Tertimpa Batu di Bulu Sukoharjo, Pencari Pohon Serut Masih Hidup, Evakuasi Pun Cukup Dramatis
Hal tersebut dikuatkan dengan dia mendapatkan lelayu korban tertimpa batu itu.
Dalam lelayu itu, disebutkan Ahmad Satiri akan dikebumikan hari ini pukul 13.00 WIB di TPU Dusun Mundu, Desa Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.
Kepergian korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Dievakuasi Dalam Keadaan Hidup
Sebelumnya, proses evakuasi pencari pohon serut Ahmad Satiri alias Ambon (37) warga Banjardowo RT 01 RW 05, Desa Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri berlangsung dramaris.
Petugas dan tim sar harus ektra berhati-hati memindahkan batu besar yang menimpa kaki Ambon, Minggu (31/5/2020).
Menurut Kapolsek Bulu Iptu Dalmadi, proses evakuasi baru bisa dilaksanakan sekitar pukul 18.00 WIB dengan menggunakan bantuan alat evakuasi meskipun laporan yang diterima sekitar pukul 15.00 WIB.
"Saat kami dapat laporan, kami teruskan kepada Muspika dan tim SAR," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (1/6/2020).
Bahkan saat proses evakuasi tersebut, Bupati Wonogiri Joko Sutopo ikut datang dan memimpin proses evakuasi karena yang tertimpa batu merupakan warganya.
Lokasi yang terjal, dekat dengan jurang, dan jauh dari pemukiman penduduk, menyulitkan proses evakuasi.
"Dari jalan utama, jaraknya sekitar 3 km naik ke atas, hanya ada jalan setapak dan licin menuju ke sana," terangnya.
• Terbayang Rezeki Nomplok Dapat Pohon Serut, Pria Ini Tertimpa Batu Besar di Bukit Bulu Sukoharjo
• Fenomena Langit yang Terjadi di Juni 2020: Ada Gerhana Bulan Penumbra dan Strawberry Full Moon
Dalmadi menjelaskan, saat proses evakuasi, batu harus dibor lalu diangkat dengan menggunakan alat bantu.
Setelah batu terangkat, kemudian korban ditarik keluar yang dilakukan belasan orang.
"Kalau batunya digeser, sangat membahayakan," jelasnya.
"Karena bisa menimpa korban, dan ditambah itu sangat dekat dengan jurang," imbuhnya.
Dia menambahkan, saat proses evakuasi berjalan, jenset untuk penerangan sempat mati, sehingga petugas harus menggunakan penerangan dari lampu senter pihak kepolisian.
Proses evakuasi tersebut berjalan hingga sekitar pukul 01.00 WIB.
"Korban kemudian dibawa ke RS Karima Kartasura untuk mendapatkan perawatan intensif," terang dia
Adapun korban diselamatkan dalam kondisi hidup. (*)