Solo KLB Corona
Ikuti Langkah Salatiga, Pemkab Sukoharjo Terapkan Jaga Jarak di Pasar Gawok, Bakal Dipantau Ketat
Tidak hanya pasar di Salatiga, Pasar Gawok, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo bakal menerapkan jaga jarak fisik antar para pedagang dan pengunjung.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO – Tidak hanya pasar di Salatiga, Pasar Gawok, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo bakal menerapkan jaga jarak fisik antar para pedagang dan pengunjung.
Itu menyusul para pedagang dan pengunjung di pasar tersebut diketahui mengabaikan penerapan jaga jarak beberapa waktu lalu.
Padahal, kasus Corona di Sukoharjo belum menunjukkan tren penurunan.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM) Sukoharjo, Sutarmo mengatakan, jaga jarak mulai diterapkan besok, tepatnya, Kamis (4/6/2020).
• Mengenal Gangguan Saraf dan Berisikokah bagi Kesehatan Mental? Simak Pejelasannya
• Barack Obama Kerap Pamer Foto Mesra Bareng Michelle, Intip Potret Lawas Keduanya pada Tahun 90-an
Seperti diketahui, aktivitas di Pasar Gawok biasanya dilaksanakan berdasarkan pasaran, yakni Legi dan Pon.
Pemkab bakal memantau penerapan jaga jarak di pasar tersebut.
"Jaga jarak sudah ada garis-garisnya," papar Sutarmo.
Sementara, untuk sanksi bagi pedagang yang tidak menggunakan masker akan dilakukan sosialisasi terlebih dahulu.
"Besok kita sosialiasi dahulu, kalau gak pakai masker nanti kita kasih dulu," kata dia.
"Sanksi tidak langsung dan nanti bertahap," papar Sutarmo.
Dia berharap semua pihak bisa dan mau menerapkan jaga jarak terlebih pada saat pandemi corona seperti saat ini.
"Kalau jadwal pasaran sepertinya besok pasaran," jelasnya.
Tak Terapkan Jaga Jarak
Sebelumnya, foto kondisi Pasar Gawok yang membludak di tengah pandemi Corona viral di media sosial (medsos).
Pedagang Pasar Gawok, Rina membenarkan adanya pengunjung yang membludak di pasar di Desa Geneng, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo itu.
Membludaknya pedagang terjadi saat pasaran Legi dan Pon, pada Rabu (27/5/2020).
Bahkan tampak saat itu kondisi pada umumnya, tak ada sosial dan physical distancing atau pembatasan fisik.

"Yang pengunjung membludak kemarin itu pas Rabu Pon," jelas dia, Kamis (28/5/2020).
• Berita Populer Solo Raya 27 Mei 2020, Mall dan Pasar Bakal Ditutup hingga Kakek 40 Hari Belum Sembuh
• BREAKING NEWS : Hasil Uji Rapid Test, Sopir Pribadi Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo Reaktif
Rina mengatakan, kondisi membludak karena sebelumnya pedagang sudah tidak berdagang sejak April.
Pada akhir Mei ini, mereka mulai berjualan dan pengunjung juga mulai berdatangan.
"Iya benar, Pasar Gawok kemarin ramai banyak pengunjung," kata dia.
Rina mengaku, dirinya sebenarnya juga khawatir dengan kejadian pengunjung yang membludak itu.
Namun, dia juga menyadari mereka ingin mencari pemasukan karena lama tidak berjualan.
Lebih lanjut dia menjelaskan, sebenarnya petugas dari Satpol PP Sukoharjo dan kepolisian sudah memberikan peringatan pada pedagang.
Namun, mereka juga memikirkan ekonomi keluarga dan tetap berjualan.
"Sebenarnya sudah diperingatkan, tapi mau bagaimana lagi," kata dia.
"Saya juga deg-degan Corona," papar dia. (*)