Berita Sragen Terbaru
Selama Pandemi Corona, Pembayaran Pajak Kendaraan di Sragen 'Seret', Ini Penjelasannya
Adanya pandemi Covid-19 di Indonesia terkhusus di Kabupaten Sragen membuat setoran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) seret . Dari data yang dihimpun, hin
TRIBUNSOLO.COM - Adanya pandemi Covid-19 di Indonesia terkhusus di Kabupaten Sragen membuat setoran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) seret.
Dari data yang dihimpun, hingga awal Juni PKB baru mencapai Rp 53,5 miliar atau 36,19 persen dari target Rp 148,1 miliar di tahun ini.
"PKB kita tahun ini Rp 148,1 miliar, penerimaan hingga awal Juni baru Rp 53,5 miliar atau 36,19 persen padahal sudah Juni, sampai akhir Juni harusnya sudah separuh lah," kata Kasi Pajak Kendaraan Bermotor, Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD)/ Samsat Kabupaten Sragen, Kiswanto.
Kiswanto melanjutkan memang ada pengurangan atau penurunan drastis PKB.
• Korban Tewas Terlilit Benang Layangan di Solo, Sempat Lepaskan Lilitan Benang di Lehernya
• Begini Penampakan Pedagang Oprokan di Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo di Jalan Jendral Sudirman
Idealnya jika sudah memasuki Juni, pajak kendaraan bermotor sudah mencapai 48-49 persen.
Target Rp 148,1 miliar ini memang naik Rp 19 miliar mengingat target pada 2019 lalu Rp 129 miliar.
Kiswanto pesimis bisa memenuhi target itu di tahun ini.
"Sekarang masyarakat mikir mau makan saja susah kok, bagaimana mau bayar pajak?"
"Jadi ya Corona ini sangat berpengaruh mungkin seluruh Jateng tidak bisa memenuhi target," lanjut dia.
Tidak hanya pada setoran PKB, setoran BBNKB juga terdampak pandemi.
• Kepala Satpol PP Kota Semarang Sembuh Covid-19, Ini Tips Sembuhnya
• Pelaku Penyerangan Novel Baswedan Dituntut 1 Tahun Penjara, KPK: Ujian Bagi Rasa Keadilan
Hingga awal Juni, setoran BBNKB baru tercapai 27 persen dari target Rp104 miliar pada tahun ini.
Meskipun Provinsi Jateng telah memberikan program pembebasan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dan denda sanksi administrasi keterlambatan pembayaran pajak juga tidak berpengaruh.
"Selama pandemi, pembelian kendaraan baru sangat kecil, malah hampir tidak ada [berkas] kendaraan baru yang masuk." jelasnya.
"Kecuali kendaraan yang dibeli sebelum terjadi pandemi baru masuk ini." imbuhnya.
"Keadaan Covid-19 seperti ini ya tidak berpengaruh, dulu ada pembebasan sangat berpengaruh kendaraan banyak yang datang," katanya.
• Tambahan Lima Kasus Covid-19 di Boyolali Berasal dari Dua Klaster Berbeda, Ini Rinciannya
Sementara itu, Kiswanto menyampaikan meski ditengah Pandemi Covid-19 pihaknya terus menyosialisasikan kepada masyarakat untuk pembayaran melalui aplikasi Sakpole.
"Sosialisasi terus dilakukan agar membayar melalui Sakpole, pembayarannya bisa dimana saja bisa lewat Alfamart, Indomaret bisa membayar dari rumah dengan transfer dan pengesahannya tidak perlu antre itu yang kita maksimalkan, untuk pengakses agak lumayan saat covid-19 ini," tandasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Warga Sragen Banyak Nunggak Banyak Pajak Kendaraan Selama Pandemi Corona
Masa Kerja Komisioner KPU Sragen Habis Oktober 2023, Bagaimana Nasib Tahapan Pemilu 2024? |
![]() |
---|
Fantastis, Pembangunan Politeknik Pariwisata di Gemolong Telan Rp 2,7 Triliun, Jadi Gedung Termahal |
![]() |
---|
Syarat Menempati Kios Baru Pasar Sukowati Sragen, Pedagang Wajib Lunasi Tunggakan Retribusi  |
![]() |
---|
Ternyata Ini Arti Nama Sukowati, Julukan Kabupaten Sragen: Harapan Agar Hidup Senang |
![]() |
---|
Cerita Tentang Makam Kuno di Karungan Sragen, Warga Sebut Makam Nyi Ageng Serang |
![]() |
---|