Berita Sukoharjo Terbaru
14 SMP Negeri di Sukoharjo Buka Pendaftaran Offline, Siswa yang Tidak Diterima Bisa ke SMP Swasta
Sebanyak 14 SMP Negeri di Sukoharjo membuka pendaftaran offline untuk memenuhi kuota penerimaan calon peserta didik baru tahun ajaran 2020/2021.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sebanyak 14 SMP Negeri di Sukoharjo membuka pendaftaran offline untuk memenuhi kuota penerimaan calon peserta didik baru tahun ajaran 2020/2021.
14 SMP tersebut meliputi SMP Negeri Bendosari 2 dan 3, SMP Negeri Bulu 1, 2, dan 3, SMP Negeri Nguter 2, 3, dan 4, SMP Negeri Polokarto 4, SMP Negeri Tawangsari 3 dan 4, SMP Negeri Weru 1, 2, dan 3.
Hal ini dikarenakan pada pendaftar PPDB online tahap 1 dan 2, 14 sekolah tersebut belum memenuhi jumlah maksimal kuota penerimaan siswa.
• Dian Nitami Ungkap Alasan Putrinya Tak Ikuti Jejak Jadi Artis, Padahal Berparas Cantik & Berprestasi
• Tiara Andini Sukses Bikin Pangling di Pemotretan Terbaru dengan FD Photography, Lihat Foto-fotonya
• Reaksi Dapati Elektabilitas Gibran Putra Jokowi Salip Dirinya 55 Persen, Purnomo : Biasa-biasa Saja
Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdukbud) Sukoharjo, Warsini mengatakan saat ini ada 873 orang yang belum tertampung di SMP Negeri melalui jalur PPDB SMP 2020.
"Untuk siswa yang belum tertampung di SMP Negeri, bisa menggunakan kesempatan mendaftar secara offline di SMP Negeri yang daya tampungnya belum terpenuhi," katanya, Selasa (23/6/2020).
Pendaftaran online sendiri akan dibuka hingga tahun ajaran baru mendatang pada tanggal 13 Juli 2020.
"Tetapi jika SMP Negeri yang membuka offline sudah terpenuhi kuotanya, maka pendaftaran offline langsung ditutup," imbuhnya.
Bila SMP Negeri yang masih membuka pendaftaran offline jaraknya terlalu jauh dengan rumah siswa, maka siswa bisa mendaftar di SMP Swasta yang jaraknya lebih dekat.
"Dilihat dari faktor geografis, tidak mungkin mendaftar di SMP Negeri yang masih kekurangan, maka mereka bisa mendaftar ke SMP swasta," imbuhnya.
Warsini menambahkan, faktor SMP Negeri yang kekurang siswa tersebut bukanlah disebabkan karena sistem zonasi.
Namun lebih pada faktor kepadatan penduduk di suatu daerah.
Karena untuk SMP Negeri yang terletak di wilayah yang kepadatan penduduknya tinggi, kebanjiran pendaftar
• Reaksi Dapati Elektabilitas Gibran Putra Jokowi Salip Dirinya 55 Persen, Purnomo : Biasa-biasa Saja
• Siap-Siap, Pemerintah Akan Pecat ASN yang Tidak Produktif Selama Pandemi Corona, Ini Penjelasannya
"SMP Negeri yang kekurangan pendaftar PPDB tahun ini, juga terjadi pada PPDB tahun lalu," kata dia.
"Sistem zonasi tidak mempengaruhi kuota pendaftar," imbuhnya.
Dia menjelaskan, selain jalur zonasi, ada jalur afirmasi dan prestasi dari dalam zona maupun luar zona.
Sehingga pendaftar dari luar zona memiliki kesempatan pada dua jalur tersebut. (*)