Pilkada Solo 2020
Gibran Putra Jokowi Lebih Superior dari Kader Senior PDIP Solo Versi Survei, Ini Kata Pengamat UNS
Hampir satu tahun Gibran Rakabuming Raka putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi kader banteng.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Hampir satu tahun Gibran Rakabuming Raka putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi kader banteng.
Ya, 23 September 2019 lalu merupakan momentum resminya bos martabak itu nyemplung ke politik karena mendaftar kartu tanda anggota (KTA) PDIP sekaligus menegaskan kesiapannya maju Pilkada Solo 2020.
Bulan ini tepat 9 bulan lamanya kakak Kaesang Pangarep itu terjun ke masyarakat bersama relawannya agar Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri meliriknya, meski DPC PDIP Solo sudah mencalonkan Achmad Purnomo - Teguh Prakosa.
Meskipun sempat berada di posisi buncit dalam survei sejumlah lembaga, kini hampir setahun berlalu Gibran ternyata menyodok di posisi atas dan mengalahkan para seniornya di DPC PDIP Solo berdasarkan survei Solo Raya Polling yang dirilis Selasa (23/6/2020).
• Cucu Bung Karno Paundra Disodorkan? Gerindra Godok Calon Tandem Gibran di Pilkada Solo 2020
• Fakta-fakta Survei Solo Raya Polling Pilkada Solo 2020, Gibran Salip Purnomo karena Corona?
Tak tanggung-tanggung, popularitas Gibran nyaris sempurna dengan prosentase 99 persen, sementara elektabilitas 55 persen.
Adapun angka itu jauh mengungguli nama para seniornya di PDIP Solo, yakni Achmad Purnomo, Teguh Prakosa, dan Budi Prasetyo.
Selama ini Purnomo yang jadi Bakal Calon Wali Kota Solo itu tercatat sebagai kader banteng mulai sekitar tahun 2013.
Sementara Teguh Prakosa yang kini jadi Sekretaris DPC PDIP Solo dan Budi Prasetyo, Wakil Sekretaris 1 DPC PDIP Solo.
Adapun menurut pandangan Pengamat Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sri Hastjarjo mengemukakan manuver Gibran selama pandemi Corona menjadi satu faktor yang membuat dirinya melejit dibanding para kader senior PDIP Solo.
"Manuver Gibran untuk terus blusukan menemui masyarakat dan melakukan berbagai aksi yang menunjukkan concern/perhatian kepada masyarakat di tengah kondisi sulit karena wabah Corona," terang Hastjarjo kepada TribunSolo.com, Rabu (24/6/2020).
"Citra positif Gibran meningkat karena masyarakat menilai Gibran hadir di tengah kondisi yang sulit ini," akunya menekankan.
Sementara para kader senior, Purnomo misalnya, tidak begitu aktif selama pandemi Corona dan malah mendapat persepsi negatif dari masyarakat versi survei tersebut.
Itu lantaran Purnomo memutuskan melayangkan surat pengunduran diri sebagai bakal calon wali kota.
"Sekalipun permohonan itu ditolak oleh DPC PDIP Solo, namun sudah terlanjur ada image ketidakpastian/ketidaksediaan pak Purnomo untuk melanjutkan proses pencalonan," ujar Hastjarjo.
• Elektabilitas Melejit Karena Bantu Warga Terdampak Corona, Gibran Terus Tancap Gas Blusukan
• Prediksi Pengamat Politik UNS Solo Jika Megawati Diyakini Bakal Pilih Gibran Meskipun Survei Melejit
"Dan ketika masyarakat tidak melihat ada aksi atau tindakan khusus yang dilakukan pak Pur untuk menganulir citra tadi, maka di benak masyarakat image tentang pak Pur juga tidak berubah," tambahnya.
Karakter masyarakat, lanjut Hastjarjo, menjadi faktor lain penyebab Gibran lebih melejit dibanding Purnomo atau bahkan Teguh.
"Masyarakat pemilih kita itu makin pragmatis, siapa yang populer dan aksinya populis, itu yang masuk di dalam mindset mereka," jelas dia.
"Dan fenomena itu sebenarnya sudah lama terjadi, artis, komedian, pengusaha yang tidak punya background di dunia politik dan bukan kader seniorpun ternyata terpilih sebagai kepala daerah atau anggota legislatif," imbuhnya.
Itu pun dipertegas dengan hasil survei Solo Raya Polling yang menunjukkan tingkar popularitas Gibran lebih tinggi dibanding para kader senior PDIP.
Ya, tingkat popularitas Gibran tercatat sebesar 99 persen, sementara Purnomo 94 persen, Teguh 74 persen, dan Budi 39 persen.

Blusukan Gibran Bentuk Kejelian
Menurut Hastjarjo, blusukan yang dilakukan selama pandemi Corona merupakan bentuk kejelian Gibran.
"Membangun citra peduli, citra berani ambil resiko di tengah pandemi," tutur Hastjarjo.
Hastjarjo mengatakan masyarakat saat ini tidak mau berpikir politik yang muluk-muluk di tengah pandemi Corona.
"Persoalan yang dihadapi masyarakat sangat pragmatis, masalah kebutuhan sehari-hari, kurang atau hilangnya penghasilan, dan sebagainya," kata dia.
"Siapapun yang bisa memberikan harapan untuk hal-hal tersebut akan sangat populer," tegasnya.
• Ada Simulasi Dampingi Gibran Putra Jokowi, Purnomo Pun Kaget : Saya Sebagai Wakil Wali Kota Lagi?
• Reaksi Dapati Elektabilitas Gibran Putra Jokowi Salip Dirinya 55 Persen, Purnomo : Biasa-biasa Saja
Ditambah lagi, Gibran masih diuntungkan dengan kebijakan pemerintah yang membatasi sementara waktu orang-orang berusia lanjut untuk ke luar rumah selama pandemi Corona.
"Secara usia, masih muda, sehingga lebih leluasa bergerak di masa pandemi, pemerintah sudah menetapkan untuk orang berusia lanjut dan anak-anak dibatasi geraknya keluar rumah karena beresiko tinggi terkena Covid," tutur dia.
"Mas Gibran leluasa bergerak keluar rumah karena tidak dibatasi dengan hal tersebut," tambahnya.
Hastjarjo mengatakan penilaian masyarakat atas bakal calon kepala daerah bakal menjadi pertimbangan DPP PDI Perjuangan menurunkan rekomendasi.
"Itu juga akan dipakai oleh Pimpinan PDIP sebagai pertimbangan dalam membuat rekomendasi siapa yang akan diajukan, ditetapkan sebagai calon," tandasnya.
DATA SELENGKAPNYA KANDIDAT DAN PASANGAN VERSI SURVEI SOLO RAYA POLLING, SEBAGAI BERIKUT :
Popularitas Calon dalam Pilkada Solo 2020
1. Gibran Rakbuming Raka 99 persen
2. Achmad Purnomo 94 persen
3. Teguh Prakosa 74 persen
4. Budi Prasetyo 39 persen
5. Bagyo Wahyono 26 persen
6. FX Supardjo 20 persen
Elektabilitas Calon dalam Pilkada Solo 2020
1. Gibran Rakbuming Raka 55 persen
2. Achmad Purnomo 35 persen
3. Teguh Prakosa 5 persen
4. Budi Prasetyo 1 persen
5. Bagyo Wahyono 1 persen
6. FX Supardjo 0 persen
Simulasi 3 Pasangan Calon dalam Pilkada Solo 2020
1. Purnomo-Teguh : 40 persen
2. Gibran-Budi Prasetyo : 53 persen
3. Bagyo-FX Suparjo : 1 persen
Simulasi 2 Pasangan Calon dalam Pilkada Solo 2020
1. Gibran-Purnomo : 91 persen
2. Bagyo-FX Suparjo : 2 persen
Simulasi 2 Pasangan Calon dalam Pilkada Solo 2020
1. Gibran-Budi Prasetyo : 74 persen
2. Bagyo-FX Suparjo : 3 persen
Simulasi 2 Pasangan Calon dalam Pilkada Solo 2020
1. Gibran-Teguh Prakosa : 77 persen
2. Bagyo-FX Suparjo : 3 persen
(*)