Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Kisah Gubernur Gorontalo Sulap Miras Cap Tikus Jadi Hand Sanitizer, Bermula Dari Pemusnahan Miras ?

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berbagi cerita tentang pembuatan hand sanitizer lokal oleh masyarakat di daerahnya.

Editor: Adi Surya Samodra
rush.edu
ILUSTRASI hand sanitizer 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berbagi cerita tentang pembuatan hand sanitizer lokal oleh masyarakat di daerahnya.

Hand sanitizer di daerahnya diolah dari minuman tradisional Cap Tikus yang mengandung alkohol sebesar 40 persen.

"Ini hand sanitizer Sofi. Ini asli buatan masyarakat Gorontalo," ujar Rusli saat mengisi talkshow daring yang digelar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Rabu (24/6/2020).

Pamer Foto Mesra dengan Dude Herlino Tapi Blur, Alyssa Soebandono: yang Penting Status Tidak Blur

Sosok Sherrin Tharia Istri Zumi Zola,Pernah Sebut Keluarganya Kaya Sejak Lama Kini Gugat Cerai Suami

Game Crash Bandicoot Terbaru Siap Dirilis 2 Oktober 2020, Pemain Bisa Pakai Karakter Neo Cortex?

Dia mengungkapkan, pada awalnya Pemerintah Provinsi Gorontalo sempat sulit mendapatkan bahan baku hand sanitizer.

Ide membuat cairan pembersih tangan ini bermula ketika Rusli diundang untuk menghadiri pemusnahan 40 ribu ton minuman Cap Tikus oleh aparat setempat.

Dia lantas berpikir untuk mengolah kembali minuman berkadar alkohol 40 persen itu agar bisa mencapai kadar alkohol yang bisa digunakan sebagai bahan antiseptik, yakni sebesar 70 persen.

Selama ini, minuman Cap Tikus dikenal sebagai minuman beralkohol tradisional khas Minahasa yang diolah dari fermentasi air nira dari Pohon Aren (Enau).

Saat itu, Rusli langsung menghubungi Guberner Sulawesi Utara Olly Dondokambey untuk bekerjasama mengolah bahan yang ada.

"Saya telepon beliau, lalu menanyakan, bagaimana kalau kita kerja sama. Sehingga petani anda tak rugi, masyarakat saya juga tidak minum miras," ungkap Rusli.

"Saya katakan bagaimana kalau kita olah ini ini jadi hand sanitizer berkualitas. Pak Olly lantas setuju lalu kita bikin MOU agar minuman Cap Tikus ini tidak kucing-kucingan dengan petugas," tutur dia.

Rusli mengungkapkan, dari hasil pengolahan yang dilakukan, ternyata hasilnya bagus.

Tak kalah dengan produk yang beredar di pasaran.

Bahan baku yang ada itu setelah diolah sudah bisa ditingkatkan kadar alkoholnya menjadi 70 persen dan diproduksi menjadi Hand Sanitizer Sofi.

Menurut Rusli, pihaknya juga telah membagi-bagikan hand sanitizer ini kepada masyarakat.

"Sekarang ini jadi andalan kita. Alhamdulillah," ujar dia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved