Alasan AK Emosi Tendang Driver Ojol : Diminta Beri Jalan, Si Ojol Malah Balas Pakai Klakson Panjang
Alasan AK Emosi Tendang Driver Ojol : Diminta Beri Jalan, Si Ojol Malah Balas Pakai Klakson Panjang
TRIBUNSOLO.COM, PEKANBARU - AK (23), kini harus meratapi ulah emosi sesaatnya di jalan.
Pria yang jadi viral karena menendang driver Ojol sampai terjengkang dari motornya ini, akhirnya resmi menjadi tersangka penganiayaan.
• Makin Berbuntut Panjang, Pria yang Menendang Driver Ojol Kini Ketahuan Positif Pakai Narkoba
• Nasib Pria Penendang Ojol Setelah Digeruduk Driver Ojol : Rumah Rusak, Spion Pajero Pun Patah
Ia terancam hukuman kurungan penjara.
Dalam pemeriksaan di Polresta Pekanbaru, Riau, Senin (6/7/2020) pukul 10.30 WIB, AK mengaku ulah emosinya itu dipicu perasaan jengkel terhadap Mulyadi (43), si driver ojol yang menjadi korban.
AK menceritakan, waktu itu ia hendak menuju rumah temannya menggunakan mobil.
Saat melintas di Jalan Cempaka, Kecamatan Sukajadi, kondisi arus lalu lintas sedang ramai.
"Waktu itu kan lagi macet, terus ada ojol (korban) di depan. Saya klakson dua kali minta jalan. Tapi dia gaya-gayaan di depan saya kayak enggak dengar gitu klaksonnya," akui AK yang tampak sesekali menangis.
Setelah itu, sambung dia, korban malah membunyikan klakson panjang dari sepeda motornya yang membuat AK makin emosi.
Dia kemudian menghadang dan turun dari mobil memarahi si korban.
AK juga mengakui memukul kepala korban yang memakai helm sebanyak dua kali.
"Waktu itu dia masih ngomel-ngomel. Jadi saya tendang bagian pinggangnya," sebut AK.
Dia juga mengaku aksi itu dilakukan secara spontan.
Ditambah lagi karena ada masalah pribadi.
"Saya waktu itu juga lagi enggak enak hati. Jadi secara spontan saja melakukan (kekerasan) itu," akui AK.
Pakai Narkoba
Peristiwa pria mengamuk dan menendang seorang driver Ojol di Pekanbaru, mencuatkan fakta baru.
Dari pemeriksaan di Polresta Pekanbaru, terungkap pelaku alias AK (23), ternyata positif menggunakan narkotika.
Sebelumnya, AK telah ditetapkan sebagai tersangka, setelah menganiaya driver ojol bernama Mulyadi (43), Jumat (3/7/2020).
"Berdasarkan hasil cek urine, tersangka positif mengkonsumsi zat methamphetamine dan amphetamine atau narkotika," ungkap Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya, saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (5/7/2020) sore.
Nandang juga menyebutkan, pada saat melakukan aksi penganiayaan terhadap korban, tersangka masih di bawah pengaruh narkotika.
Tersangka saat itu menghantam korban mengenai bagian perut hingga terjungkal, dan sepeda motor ikut terjatuh.
"Tersangka melakukan aksi penganiayaan karena di bawah pengaruh narkotika," sebut Nandang.
Nandang mengatakan, akibat penganiayaan yang dilakukan tersangka, korban mengalami luka lecet di tangan sebelah kiri.
Tak hanya itu, korban juga merasakan sakit pada bagian rusuk akibat dihantam oleh tersangka menggunakan kaki kanan.
Diberitakan sebelumnya, video pengemudi ojek online (ojol) dihantam hingga terjungkal oleh seorang pria di Kota Pekanbaru, Riau, beredar di media sosial, Sabtu (4/7/2020).
Pada video viral sebelumnya, seorang pria mengenakan celana pendek dan baju kaos biru melakukan aksi kekerasan terhadap seorang pengemudi ojol.
Aksi kekerasan tersebut sempat direkam pengendara dari dalam mobil hingga viral di media sosial.
Pria tersebut awalnya tampak dengan gelagat marah kepada pengemudi ojol yang sedang duduk di atas sepeda motornya.
Setelah itu, ia tampak mau pergi.
Namun, setelah berjalan beberapa langkah pria itu balik lagi dan langsung menghantam bagian perut pengemudi ojol.
Pengemudi ojol langsung terjungkal dan sepeda motornya juga ikut tumbang.
Tapi, korban sama sekali tak melawan.
Sementara pelaku saat itu masih tampak menunjukkan kemarahannya, lalu pergi begitu saja dari lokasi.
Setelah video itu viral, ratusan pengemudi ojol yang ada di Pekanbaru kompak menggeruduk rumah terduga pelaku di Jalan Legasari, Kecamatan Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukitraya.
Mereka mendatangi rumah terduga pelaku, karena tidak terima rekan seprofesinya dianiaya.
Aksi kemarahan ratusan pengemudi ojol tersebut juga beredar di media sosial Facebook.
Mereka mengepung rumah terduga pelaku dan meminta pertanggungjawaban.
Sejumlah petugas kepolisian datang ke lokasi untuk menenangkan para pengemudi ojol, dan mengamankan terduga pelaku. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penganiaya Ojol di Pekanbaru : "Dia Gaya-gayaan Setelah Saya Klakson 2 Kali..."