Daftar Aplikasi Berbahaya bagi Pengguna Android yang Perlu Diwaspadai dan Segera Dihapus
Semakin canggihnya teknologi membuat berbagai inovasi dalam teknologi bermunculan dengan melakukan berbagai cara agar bisa menarik perhatian.
TRIBUNSOLO.COM - Semakin canggihnya teknologi membuat berbagai inovasi dalam teknologi bermunculan dengan melakukan berbagai cara agar bisa menarik perhatian.
Misalnya saja aplikasi-aplikasi yang ada di Google Play Store.
Sebuah wadah bagi pengguna Android yang menyediakan semua aplikasi mulai games, kamus, pemutar musik, edit foto, dan lainnya.
Jarang diperhatikan, padahal tidak semua aplikasi yang ada itu aman bahkan bisa jadi sangat berbahaya ketika kita mengunduhnya.
Dilansir Tribunnews.com dari Mirror.co.uk, para peneliti dari Check Point telah memperingatkan sekitar 11 aplikasi yang dapat menginfeksi ponsel android.
Lantaran adanya bahaya malware di dalamnya.
• Harga HP Oppo A5s Terbaru Juli 2020, Varian Ram 3GB/32GB Dijual Rp 1,8 Jutaan dan Ini Spesifikasinya
• Lengkap, Daftar Harga HP Xiaomi Juli 2020: Ada Redmi Note 9 hingga Mi Note 10 Pro
Misalnya, pada salah satu aplikasi kamera meminta izin untuk mengakses data lokasi, penyimpanan eksternal.
Ada pula aplikasi yang meminta izin untuk mengakses daftar panggilan dan sebagainya.
Ini termasuk aplikasi wallpaper bunga, aplikasi alarm, permainan memori, aplikasi pemulihan file, dan beberapa aplikasi lainnya.
Aplikasi berisi jenis malware yang dijuluki Joker, yang merupakan salah satu jenis malware yang paling menonjol untuk Android.
Dalam sebuah blog, peneliti Check Point menjelaskan:
“Joker, salah satu jenis malware paling menonjol untuk Android, terus menemukan jalannya ke pasar aplikasi resmi Google sebagai akibat dari perubahan kecil pada kodenya."
"Dan yang memungkinkannya untuk melewati keamanan dan pemeriksaan penghalang di Play Store," ujarnya.
Sehingga pengguna Android didesak untuk menghapus aplikasi - aplikasi tersebut, yang dapat mencuri kata sandi Facebook.
"Namun, kali ini, aktor jahat di belakang Joker mengadopsi teknik lama dari lanskap ancaman PC konvensional dan menggunakannya di dunia aplikasi seluler untuk menghindari deteksi oleh Google," kata ahli dari Check Point.