Berita Persis Solo
Sesepuh Pasoepati Dirikan Museum Titik Nol, Ada Pemain Kawakan Persis yang Sumbangkan Sarung Tangan
"Minggu lalu Mas Bejo menyumbangkan topi dan sarung tangan kiper,"sesepuh sekaligus Presiden Pertama Pasoepati, Mayor Haristanto.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Rumah di Jalan Letjen Sutoyo Nomor 21, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo itu menyimpan sejumlah barang memorial para pemain dan suporter Persis Solo.
Bahkan, salah satu sudut ruang rumah itu kini disulap layaknya museum mini.
Itulah rumah sesepuh sekaligus Presiden Pertama Pasoepati, Mayor Haristanto.
Belakangan ini, pria yang pernah memegang tampuk kepimpinan Pasoepati di tahun 2000 itu tengah getol mengumpulkan barang-barang memorial Persis ataupun Pasoepati.
"Saya beri nama Museum Titik Nol Pasoepati," kata Mayor Haristanto kepada TribunSolo.com, Rabu (15/7/2020).Pemberian nama tersebut bukan tanpa alasan, dikatakan olehnya jika di kediamannya lah sejarah Pasoepati dibentuk.
"Betul, disini para pentolan berkumpul dan mendirikan Pasoepati," katanya.
"Alasan tersebutlah yang mendasari saya untuk mendirikan museum Titik Nol Pasoepati ini," tandasnya.
• Bruno Didepak dari Persis Solo, Presiden Pasoepati : Disayangkan, Bruno Memberikan Kontribusi Besar
• Peduli Pandemi Covid-19, Apparel Persis Solo Inisiasi Gerakan 1 Jersey 1 Solidarity
• Begini Cara Manager Persis Solo Siasati Kejenuhan karena Tak Ada Kompetisi Akibat Pandemi Corona
Sedianya, berbagai peninggalan, baik dari pemain maupun suporter Laskar Samber Nyawa akan ia kumpulkan di markasnya.
Mulai dari syal, sampai arsip dokumentasi pemberitaan tersimpan rapi di kediaman Mayor Haristanto ini.
"Ini dari tahun 2000, totalnya ribuan, kalau jumlahnya saya tidak sempat menghitung," ungkapnya.
Berbagai pemain kawakan Persis Solo pun antusias dengan pendirian museum Titik Nol Pasoepati ini.
Mulai dari Indrianto Nugroho sampai Bejo Lisdyantoro menyambangi kediamannya untuk menyumbangkan barang bersejarah.
"Minggu lalu Mas Bejo menyumbangkan topi dan sarung tangan kiper," aku dia.
"Semua pemain yang pernah membela Persis, maupun Pelita Solo akan saya hubungi untuk bersedia menyumbangkan barang bersejarahnya," imbuhnya.
Mayor Haristanto berharap, pendirian Museum Titik Nol Pasoepati ini akan menjadi tempat pembelajaran bagi Pasoepati pada khususnya, dan warga Solo pada umumnya.
"Semoga museum ini menjadi pencerah dan sarana edukasi bagi Pasoepati untuk belajar bersama," pungkasnya. (*)