Kisruh di Tubuh PDIP Solo
Kronologi Sekretaris Banteng Solo Bergerak Pendukung Gibran Dikeroyok Oknum Satgas PDIP di Jebres
Kuasa Hukum Agung, TH Wahyu Winarto menyampaikan itu terjadi seusai pembahasan masa depan Agung sebagai Ketua Anak Ranting.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Motifnya belum diketahui, pengeroyokan itu dilakukan oknum satgas," tutur dia.
• Ketika FX Rudy Move On dari Purnomo & Kini Kader Diwajibkan Menangkan Gibran-Teguh Minimal 64 Persen
• Alasan Gibran Mengapa Belum Bicara dengan Achmad Purnomo, Pria yang Disingkirkannya di Pilkada Solo
"Menurut klien saya, ada pendorongan kemudian ada pemukulan sambil mengancam," jelasnya.
Soal berkaitan beda sikap politik, Wahyu enggan berbicara banyak terkait itu.
Pasalnya, Agung diketahui juga menjabat Sekretaris Banteng Solo Bergerak yang telah menetapkan diri sejak awal mendukung Gibran Rakabuming Raka.
Sikap itu berbeda dengan keputusan partai sebelum PDIP akhirnya menetapkan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa.
Pasalnya sebelumnya DPC PDIP Solo menyodorkan Achmad Purnomo - Teguh Prakosa.
Dukungan itu disuarakan sebelum rekomendasi PDI Perjuangan untuk Pilkada Solo 2020 resmi diumumkan.
"Soal beda sikap politik, belum tahu," ujar Wahyu.
Akibat dugaan pengeroyokan itu, Agung mengalami luka bengkak di pelipis mata kanan.
Ia juga sempat pusing sebelum akhirnya dilarikan ke salah satu rumah sakit di Kota Solo.
"Masih dirawat karena sempat mengalami pusing-pusing dan bengkak di pelipis mata, matanya merah darah," terang Wahyu.
Atas kejadian dugaan pengeroyokan itu, Agung melayangkan laporan ke Polresta Kota Solo.
"Kita sudah lapor ke Polres sekira pukul 23.30 WIB, terus baru pulang sekira pukul 02.00 WIB," ucap Wahyu.
Hingga berita ini diturunkan TribunSolo.com masih mengkonformasi DPC DPIP Solo dan Polresta Solo soal laporan pengeroyokan. (*)