Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Kesibukan Achmad Yurianto Usai Tak Lagi Jadi Jubir Pemerintah, Lepas Tudingan Pemberi Kabar Kematian

Achmad Yurianto sudah diberikan tugas baru oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu untuk mengendalikan penyakit tuberculosis (TBC).

Editor: Hanang Yuwono
TRIBUN/HO/BNPB
Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers terkait updaet pandemik corona di kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). 

Selain itu dibacakannya penambahan kasus terkonfirmasi agar dapat menjadi acuan masyarakat untuk waspada, mana zona yang sangat beresiko penyebarannya dan mana yang masih rendah resikonya.

“Oleh karena itu setelah saya rilis, kemudian saya share melalui website covid19.go.id yang muncul secara rinci. Saya juga terkadang minta pendapat, apakah ini perlu dibacakan. Ada yang mengatakan perlu supaya provinsi lain bisa lihat provinsi lain karena ada kepentingan. Bagaimana kampung saya di Surabaya ternyata tinggi sekali makanya harus hati-hati. Ini sebuah kompromi,” katanya

ilustrasi virus corona
ilustrasi virus corona (Freepik)

Tak Punya Kepentingan Memanipulasi Data

Ahmad Yurianto menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kepentingan sedikitpun untuk memanipulasi data.

Yuri menjelaskan ada perbedaan data disampaikannya itu dikarenakan ada batas waktu pengumpulan yang berbeda disetiap daerah.

“Saya cut off time jam 12 WIB, provinsi lain ada yang cut uff timenya jam 4 sore, menunggu saya selesai pengumuman. Jadi yang saya umumkan data sampai jam 12, oleh provinsi yang diumumkan data sampai jam 4 sore. Ya pasti berbeda,” katanya.

Perbedaan ukuran data juga menjadi sebab adanya perbedaan data. Ia berujar selama ini pihaknya memakai data yang menjadi standar badan kesehatan dunia (WHO).

“Juga terkait ukuran data, data yang saya umumkan data yang menjadi standarnya WHO. Karena ini pandemi global harus ada data epidemiologis yang bisa dikaji secara global,”

“Salah satu contohnya WHO menyatakan data kasus yang meninggal yang diambil adalah data kasus yang terkonfirmasi positif. Sehingga kalau dipakai data kasus yang terduga juga, pasti jumlahnya lebih banyak,” katanya. (Larasati Dyah Utami)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Tak Lagi Jadi Jubir Pemerintah, Achmad Yurianto Tetap Akrabi Data Covid-19, Begini Tugasnya Sekarang

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved