Solo KLB Corona
Kini Klaten Berstatus Zona Oranye, Warga Diminta Tetap Waspada
"Pekan ini, status Kabupaten Klaten terkait zona resiko penularan Covid-19 mengalami penurunan dari zona merah ke oranye," ucap Ronny
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kabupaten Klaten kini berstatus zona oranye setelah beberapa waktu lalu dinyatakan zona merah.
Hal ini perdasarkan penilaian mingguan untuk Kabupaten Klaten.
Koordinator Pusdalops Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengungkapkan informasi tersebut kepada TribunSolo.com, Selasa (28/7/2020).
• Bisnis Travel Umrah Terdampak Covid-19, Sahrul Gunawan Curhat Harus Banting Setir dan Main FTV Lagi
• WHO Sebut Corona Darurat Kesehatan Paling Parah Dibandingkan Ebola dan Flu Babi
"Pekan ini, status Kabupaten Klaten terkait zona resiko penularan Covid-19 mengalami penurunan dari zona merah ke oranye," ucap Ronny.
Ronny mengatakan, menurunnya zona risiko Covid-19 itu berdasarkan hasil penilaian mingguan.
Status zona risiko penularan Covid-19 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menurun dari merah menjadi oranye.
Hal ini menjelaskan status Kabupaten Klaten yang sempat memiliki resiko tinggi, menjadi berisiko sedang soal persebaran virus corona.
"Pekan ini, hitungan angka reproduksi efektif (RT) turun menjadi 1,2," kata Ronny.
Pada pekan sebelumnya, zona risiko Covid-19 di Klaten berada pada warna merah atau risiko tinggi dengan angka Rt 2,2.
Warna zona risiko penularan Covid-19 di Klaten selama ini naik-turun.
Salah satunya lantaran penambahan jumlah pasien terkonfirmasi positif di Klaten setiap pekan juga naik-turun.
Lantaran hal itu, warga diminta tetap waspada terhadap persebaran Covid-19 meski saat ini warna zona risiko Covid-19 di Klaten turun menjadi oranye.
Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 mutlak dipatuhi.
"Tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan," ujar Ronny.
Hingga saat ini, pasien positif secara komulatif berjumlah 124 kasus.
Dari 124 kasus, 61 orang dinyatakan sembuh, 7 orang meninggal dunia, dan 56 orang masih dalam perawatan. (*)