Berita Persis Solo
Kunjungi Museum Titik Nol Pasoepati, Adik Bomber Indriyanto Nugroho Kenang Golnya saat Bela Solo FC
Saat mengunjungi Museum Titik Nol Pasoepati, Tommy mengenang gol dramatisnya saat masih berseragam Solo Fc.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Para pemain gaek berbondong- bondong mengunjungi Museum Titik Nol Pasoepati yang berada di Jalan Kolonel Sugiyono Nomor 37, Nusukan, Solo.
Mulai dari kiper timnas era 90-an, Listyantoro Raharjo, Indrianto Nugroho, I Komang Putra, hingga legenda pesepakbola Solo, Hong Widodo.
Tak berhenti disitu, adik bomber gaek Indriyanto Nugroho, Haryanto "Tommy" Prasetyo juga mengunjungi musuem Titik Nol Pasoepati pada Sabtu (1/8/2020).
• Siap Bersaing Jadi Tuan Rumah Grup Liga 2, Persis Solo akan Bersaing dengan 6 Kota Ini
• Jika Jadwal Liga 2 Lebih Ringkas, Persis Solo Bakal Pangkas Pemain? Ini Jawaban Manajer
Tommy sendiri bukan pemain sembarangan.
Era 90 namanya melejit hingga masuk pemain yang dikirim PSSI ke Italia pada 1995.
Ya, Tommy adalah bagian dari apa yang populer disebut PSSI Baretti.
Publik Solo, khususnya pasoepati pun mengenal pria asal Sukoharjo tersebut.
Tommy pernah membela panji Pelita Solo, dan Solo FC, klub yang menjadi nama lain sebelum Persis Solo.
Saat mengunjungi Museum Titik Nol Pasoepati, Tommy mengenang gol dramatisnya saat masih berseragam Solo Fc.
"Saat itu kami menang secara dramatis saat mengalahkan Persija Jakarta," kata Tommy.
"Saya menyumbang 1 gol untuk kemenangan 2-1 Solo FC," imbuhnya.
"Sambutan Pasoepati saat itu sangat luar biasa, itu tidak pernah saya lupakan," terangnya.
Kunjungan Tommy sendiri bukan tanpa alasan, ia mengaku ingin menyumbangkan barang bersejarahnya untuk Museum Titik Nol Pasoepati ini.
Saat ditanya barang apa yang akan ia sumbangkan, mantan bomber Persijap Jepara tersebut masih enggan menjawab.
"Masih rahasia, karena barangnya masih saya cari di rumah orangtua," paparnya.
"Ditunggu saja," tutupnya. (*)