Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Kisah Pengusaha Tahu Terpukul Corona : Dari Omzet Turun 50 Persen Sampai Buang Tahu yang Tak Laku

Tak hanya itu, Rina bahkan pernah membuang tahu-tahunya lantaran minimnya pembeli.

Editor: Adi Surya Samodra
Freepik
ilustrasi virus corona 

"Kadang saya coba lobi pihak penampungnya juga biar mau ngasih pinjaman ke saya atau kadang saya minta bayarannya dengan sistem per tahun, jadi bayaran ampasnya bukan per hari tapi per tahun, setahunnya bisa dihargai Rp 50 juta ampasnya, biaya itu yang saya olah untuk modal dan bayar para pegawai saya," kata dia.

Meski kesulitan keuangan, Rina mengaku tidak merumahkan karyawan. Hanya saja, bayaran atau gaji karyawan harus dipotong.

Kini, saat pasar-pasar di Kota Bandung sudah mulai dibuka, Rina mengatakan penjualan tahunya mulai ramai.

Tak hanya memanfaatkan penjualan dari pasar, dia juga mengatakan pihaknya memanfaatkan pemesanan online agar omzetnya bisa kembali meningkat.

"Cara ini (berjualan online ) benar-benar membantu saya sih, lambat laun beberapa bulan belakangan ini mulai membaik memang, semoga saja pandemi ini cepat selesai biar teman-teman lainnya juga bisa bangkit usahanya," pungkasnya.

(KOMPAS.COM / Elsa Catriana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Pengusaha Tahu Terpukul Corona, sampai Buang Hasil Produksi".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved