Sejarah Kota Solo
Asal-usul Pasar Gede Hardjonagoro Solo : Inilah Sosok Hardjonagoro yang Diabadikan Jadi Nama Pasar
Asal-usul Pasar Gede Hardjonagoro Solo : Inilah Sosok Hardjonagoro yang Diabadikan Jadi Nama Pasar
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Berdiri di tengah Kota Surakarta, Pasar Gede terlihat megah di antara persimpangan jalan.
Hiruk pikuk khas pasar terasa tanpa henti selama 24 jam tanpa peduli hari libur atau pun hari raya.
Selalu ramai.
• Asal-usul Kecamatan Colomadu Terpisah dari Karanganyar : Mangkunegaran Tak Mau Lepas Daerah Emas
• Sejarah Asal-usul Masjid Al Fatih Kepatihan, Mahar Lamaran Raja Solo untuk Sang Pujaan Hati
Seperti namanya, Pasar Gede merupakan pasar terbesar di antara pasar-pasar lainnya di Kota Surakarta.
Pasar ini sudah ada sejak 12 Januari 1929.
Saat itu, proses pembangunannya membutuhkan kisaran waktu selama tiga tahun.
Sejatinya pasar ini memiliki nama lengkap Pasar Gede Hardjonagoro.
Namun, masyarakat terkhusus Kota Surakarta lebih akrab memanggilnya dengan Pasar Gede saja.
Apabila datang dari arah barat dan melewati Jembatan Pasar Gede maka akan terlihat betapa megahnya bangunan Pasar Gede.
Kombinasi yang terdiri atas dua bangunan dan diantara keduanya terdapat jalan yang memisahkan yaitu Jalan Jendral Urip Sumoharjo.
Pada bangunan utama yang menghadap ke sebelah barat maka akan terlihat bangunan yang memiliki atas singgasana dengan gaya bangunan khas Eropa atau dikenal dengan Indische.
Sang arsitek dari bangunan Pasar Gede adalah Thomas Karsten, seorang warga Belanda.

Pembangunannya dilaksanakan atas prakarsa serta titah dari Kasunanan Surakarta Pakubuwono X.
Memasuki usianya yang ke 90 tahun, eksistensi Pasar Gede masih terus berlanjut.