Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Kisah Nakes di Mojosongo Solo Hadapi Kasus Pertama Covid-19 : Sempat Datangi Warga Door to Door

Kemunculan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Solo sempat membuat masyarakat gagap.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
ILUSTRASI : Warga tengah menjalani swab test untuk memastikan terpapar Corona atau tidak di halaman Balai Kota Solo, Sabtu (18/7/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kemunculan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Solo sempat membuat masyarakat gagap.

Termasuk, warga di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Kelurahan Mojosongo menjadi satu wilayah yang turut menyumbang kasus pertama Covid-19 di Kota Solo.

Seperti diketahui, dua kasus pertama Kota Solo sempat menjalani perawatan di RSUD Dr Moewardi Solo, 8 Maret 2020.

Satu di antaranya berasal dari Mojosongo.

Modus Silaturahmi & Menginap, Wanita Temanggung Ini Bawa Kabur Motor & BPKB Milik Temannya di Klaten

Kompetisi Masih Libur karena Corona, Pemain Sayap Persis Solo Ini Asyik Berburu Pohon Serut ke Hutan

Keduanya sempat menghadiri seminar yang sama di daerah Bogor, Jawa Barat pada 25 sampai 28 Februari 2020.

Pasien asal Mojosongo kemudian dinyatakan meninggal dunia Selasa (24/3/2020).

Kepala Puskesmas Sibela, dr Tutik Asmi menyampaikan kasus tersebut sempat meresahkan masyarakat.

"Kasus pertama di Sibela dan Semanggi, sama-sama klaster bogor, pada saat itu sangat sulit sekali, masyarakat resah," kata Tutik, Kamis (6/8/2020).

Petugas Puskesmas Sibela, lanjut Tutik, diterjun ke lapangan untuk mengunjungi dari satu pintu ke pintu menenangkan masyarakat.

Terlebih lagi, orang yang menjalani karantina mandiri masih ada rasa khawatir soal tuntutan ekonomi.

"Masyarakat resah, kami mengunjungi door to door, satu gang agar tidak resah," tutur Tutik.

"Mereka yang diisolasi cenderung protes tuntutan ekonomi meski sudah dapat bantuan," beber dia.

"Karena sembako tidak memenuhi semuanya, seperti susu, pembalut, tidak di-cover Pemkot, protesnya ke puskesmas," tambahnya.

Kisah Tenaga Kesehatan Purwosari Solo, Temui Warga Tak Mau Karantina Mandiri hingga Diteror via WA

Kronologi 7 Wisatawan Terseret Ombak Setinggi 4 Meter di Pantai Goa Cemara, 2 Meninggal dan 5 Hilang

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved