Perjuangan Panwascam di Manggarai Kirim Data Pemilih: Tempuh Medan Terjal, Naik Gunung Cari Sinyal
Mereka terpaksa naik gunung dan bukit untuk mengirim hasil laporan pencocokan dan penelitian ( coklit) data pemilih Pilkada 2020 ini.
TRIBUNSOLO.COM - Berada di wilayah dengan kekuatan sinyal yang minim memang harus ekstra sabar.
Seperti perjuangan para Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Reok Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mereka rela mendaki gunung demi mendapatkan jaringan telepon dan internet.
• Mau Mendaki Gunung saat Pandemi Covid-19? Ini Saran Dokter Spesialis Olahraga
• Tim SAR Sukoharjo Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa di Gunung Sepikul: Habiskan Waktu 6 Jam
Mereka terpaksa naik gunung dan bukit untuk mengirim hasil laporan pencocokan dan penelitian ( coklit) data pemilih Pilkada 2020 ini ke Bawaslu Republik Indonesia di Jakarta.
Ketua Panwascam Reok Barat Agustinus Supardi menceritakan, ia bersama staf pengawas kelurahan dan desa harus naik gunung dan bukit bebatuan demi mendapatkan sinyal telepon internet.
Ia mengaku, banyak tantangan selama perjalanan menuju titik yang ada sinyal.
"Terkadang dalam perjalanan, bertemu ular, tetapi demi tugas negara, saya bersama teman-teman yang lain harus tetap semangat," sambung Agustinus.
Agustinus mengatakan, hingga saat ini, ada 10 desa di Kecamatan Reok Barat belum terjangkau jaringan telepon dan internet.
Belum adanya akses jaringan telekomunikasi itu menjadi kendala utama bagi mereka dalam melakukan koordinasi dengan pengawas Pemilu tingkat desa.
Meski demikian, proses pengawasan dan pelaporan pada tahapan coklit tetap berjalan dengan lancar.
Sadin, salah satu pengawas Pemilu di Desa Lemarang, Kecamatan Reok Barat mengungkapkan, belum adanya jaringan telepon dan internet di desa itu menjadi salah satu tantangan sendiri, terutama saat hendak berkoordinasi dengan Panwascam.
Edy, pengawas Pemilu di Desa To'e, menuturkan, untuk bisa dapat sinyal telepon dan internet saat hendak mengirim data, ia harus mencari tempat khusus di puncak bukit di desa itu.
Padahal, di desa tetangga, yakni Desa Kajong sudah dibangun tower jaringan Telkomsel, tetapi belum diaktifkan.
Edy pun berharap, Pemkab Manggarai dan pihak Telkomsel segera mengaktifkan tower yang sudah dibangun itu untuk mendukung kerja-kerja penyelenggara Pemilu.
Edy menyebut, di era ini, penyelenggara selalu mengirim data lewat apliksasi Google Form. Aplikasi itu digunakan jika terkoneksi dengan jaringan internet.