Satu Keluarga Tewas di Baki
Penampakan Pembunuh Satu Keluarga di Baki yang Diperlihatkan Pertama di Hadapan Publik Sukoharjo
Pelaku pembunuhan satu keluarga Henry Taryatmo (41) pertama kalinya dihadirkan di hadapan publik, Kamis (27/8/2020).
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pelaku pembunuhan satu keluarga Henry Taryatmo (41) pertama kalinya dihadirkan di hadapan publik, Kamis (27/8/2020).
Henry dikabarkan ditangkap Sabtu (22/8/2020) setelah Jumat (21/8/2020) warga geger dengan penemuan 4 jenazah di dalam rumah Dukuh Slemben RT 01 RW 05, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
Dari pantauan TribunSolo.com, Henry yang merupakan Desa Weru, Kecamatan Baki itu tampak mengenakan baju tahanan berwarna biru tua saat reka ulang pembunuhan di Mapolres Sukoharjo.
Wajah sosok yang menghabisi 4 nyawa Suranto (43), Sri Handayani (36), RRI (10) yang masih duduk di bangku Kelas 5 SD dan DAH (6) yang masih TK itu, tampak ditutup masker ninja sehingga hanya terlihat matanya.
• Bengisnya Pelaku Bunuh 2 Bocah di Baki Sukoharjo : Dada Ditusuk 7 Kali saat Lihat Orangtuanya Tewas
• Kalimat Terakhir Istri Suranto Sebelum Nyawanya Dihabisi Henry Taryatmo dengan Tusukan Berkali-kali
Bahkan Henry tampak duduk di kursi roda dengan kedua kakinya dibalut perban.
Menurut Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas, ada sebanyak 51 adegan dalam rekonstruksi ulang yang tidak dilakukan di rumah korban.
"Iya kami melakukan rekonstruksi ini agar lebih jelas kronologinya," jelas dia.
Kronologi awal kejadian yakni tersangka datang ke rumah korban Rabu (19/8/2020) pukul 01.00 WIB.
Orang yang membukakan pintu malam itu adalah Sri Handayani, istri Suranto.
Saat sampai di rumah korban dini hari itu, tersangka berkilah ingin mengembalikan mobil dan memberi setoran.
Namun saat hendak pamit, tersangka yang bermaksud menggunakan ojek online itu belum mendapat kendaraan.
"Mulihmu piye, arep numpak opo? (pulangmu gimana, mau naik apa?)," tanya korban Sri Handayani yang membukakan pintu untuk pelaku saat malam kejadian dalam rekonstruksi yang diungkapkan tersangka.
"Ngojek ae, tapi durung nyantol (ngojek aja, tapi belum nyangkut)," jawab tersangka.
Lantaran masih menunggu ojek online, Sri Handayani mempersilahkan tersangka menunggu di ruang tamu rumahnya.
Kemudian Sri Handayani kembali ke kamar karena suami dan dua anaknya RRI (10) yang masih duduk di bangku Kelas 5 SD dan DAH (6) yang masih TK sudah tidur.