Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Syekh Ali Jaber Selamat dari Penusukan, Ustaz Yusuf Mansur: Untung Pernah Belajar Dikit Kanuragan

Menurut Ustaz Yusuf Mansur, Syekh Ali Jaber sempat belajar sedikit ilmu kanuragan untuk melatih tubuhnya.

Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
INSTAGRAM/yusufmansurnew dan TRIBUN LAMPUNG
Kolase foto Syekh Ali Jaber dan Ustaz Yusuf Mansur 

TRIBUNSOLO.COM -- Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan di Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020) kemarin.

Beruntung Syekh Ali Jaber bisa selamat dari penusukan itu.

Ia menderita luka pada lengannya akibat tertancap pisau.

Polisi Periksa Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Sehari Semalam

Alasan Syekh Ali Jaber Yakini Pelaku Penusukan Orang Terlatih : Kalau Tak Bergerak, Pisau Kena Leher

Sahabat Syekh Ali Jaber, Ustaz Yusuf Mansur pun mengaku bersyukut karena Syekh Ali Jaber masih bisa selamat.

Ia juga turut prihatin dengan insiden penusukan ini dan bedoa agar ulama-ulama di Indonesia selal dilindungi Allah SWT.

Syekh Ali Jaber mendapat perawatan setelah ditusuk di sebuah masjid di Bandar Lampung.
Syekh Ali Jaber mendapat perawatan setelah ditusuk di sebuah masjid di Bandar Lampung. (istimewa/tribunlampung.co.id)

Sementara itu, Syekh Ali Jaber, sudah membahas insiden yang dialaminya tersebut.

Dia meyakini bila orang yang menusuknya waras bahkan sangat terlatih.

"Saya tidak terima pelaku dianggap gila. Orangnya (pelaku) sangat berani dan terlatih," ungkap Syekh Ali Jaber, dalam konferensi pers di Kafe Baba Rayan, Jalan Pangeran M Noer, Kelurahan Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Senin (14/9/2020), dikutip TribunSolo.com dari Tribun Lampung.

Syekh Ali Jaber meyakini tindakan pelaku sudah teroganisasi.

Hal itu dirasakan Syekh Ali Jaber saat pelaku menghujamkan pisau ke arah dirinya.

"Kalau saya tidak bergerak, bisa saja pisau itu kena leher atau kepala saya," kata Syekh Ali Jaber.

Untuk itu, dia meminta aparat kepolisian bisa mengungkap kasus tersebut, termasuk kemungkinan sosok orang yang diduga berada di belakang pelaku.

"Mohon dihukum karena kita negara hukum. Jangan main hakim sendiri," imbuhnya.

Terkait peristiwa itu, Ustaz Yusuf Mansur justru membeberkan fakta.

Menurutnya, Syekh Ali Jaber sempat belajar sedikit ilmu kanuragan untuk melatih tubuhnya.

Ia pun mengunggah foto kebersamaannya dengan Syekh Ali Jaber kala mengenakan seragam seperti perguruan warna merah.

"Untung alhamdulillaah Syeikh Ali pernah diajarin sedikit ilmu kanuragan, hehehehehe," tulis Ustaz Yusuf Mansur.

Di samping itu, Ustaz Yusuf Mansur juga melontarkan candaan jika Syekh Ali Jaber adalah pribadi yang sopan.

Karena ia selalu menunduk kala bertemu Ustaz Yusuf Mansur.

"Syeikh Ali ini sopan banget orangnya. Kalo ketemu saya, pasti nunduk. Pasti itu. Hehehe. Luar biasa...

Met al Mulk...," tulis Ustaz Yusuf Mansur.

Kronologi Kejadian

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad menjelaskan usai kejadian pihak kepolisian dan panita langsung memberikan upaya penyelamatan.

Syekh Ali Jaber disebut langsung dibawa ke rumah sakit.

"Tindakan pertama melakukan penyelamatan dulu terhadap Syekh. Dari pihak panitia atau kepolisian segera membawa korban ke rumah sakit," kata Pandra.

Dia mengatakan, saat ini pelaku telah berhasil diamankan.

Pihak kepolisian juga disebut tengah melakukan pemeriksaan saksi.

Berdasarkan video yang tersebar di layanan pesan instan WhatsApp, seorang pemuda tak dikenal mengenakan kaus biru berlari menghampiri Ali Jaber yang berada di atas panggung.

Tiba-tiba, pemuda tersebut langsung mengeluarkan senjata tajam mengarah ke perut Ali Jaber.

Pendakwah tersebut sempat menghindar dari serangan sehingga tidak mengenai perutnya.

Tapi senjata tajam si pelaku mengenai bahu kanan pendakwah ini.

"Iya benar. Tadi syekh masih mau mulai kajian di masjid, tahu-tahu ada laki-laki masuk dan langsung nusuk syekh. Setelah nusuk, jamaah langsung spontan ada yang mukul laki-laki itu," kata saksi yang enggan disebut namanya di lokasi kejadian.

Sosok foto Alfin Andrian, tersangka penusuk Syekh Ali Jaber yang beredar di media sosial.
Sosok foto Alfin Andrian, tersangka penusuk Syekh Ali Jaber yang beredar di media sosial. (montase : Instagram, YouTube)

Pelaku penusukan sempat diamuk massa sebelum diserahkan ke pihak kepolisan.

Berdasarkan video beredar di kalangan awak media, pelaku berinisial A tersebut mengenakan kaus biru dan celana panjang warna hitam.

Tangannya terikat tali dan beberapa warga sempat menanyakan motif pelaku melakukan penganiayaan terhadap Syekh Ali Jaber.

Pelaku tersebut tidak menjawab.

Wajah dan bibirnya terlihat mengalami luka karena sempat diamuk massa.

Syekh Ali Jaber diketahui lahir di Madinah pada 3 Shafar 1396 hijriah, bertepatan dengan 3 Februari 1976 masehi.

Ia menamatkan studi ibtidaiyah (sekolah dasar) pada 1989 kemudian melanjutkan studi Tsnawaiyah (tamat 1992) dan Aliyah (1995).

Semuanya ditamatkan di Madinah.

Dilansir dari artikel “Mengenal Syekh Ali Jaber Lebih Dekat” sebagaimana diunggah syekhalijaber.com, sejak usia 13 tahun dia sudah menjadi imam di sejumlah masjid Madinah.

Anak pertama dari 12 bersaudara itu telah menjadi penghafal Alquran sejak muda.

Ayahnya dikenal sangat keras dalam mendidik agama anak-anaknya.

Sejak pertama kedatangannya di Indonesia pada 2008, dakwahnya mendapat respons yang baik dari masyarakat.

Saking giatnya berdakwah dari kota hingga desa, pada 2011 dia akhirnya mendapat penghargaan kehormatan dengan menjadi warga negara Indonesia (WNI).

Beliau juga menikah dengan Umi Nadia, perempuan asli Lombok yang lama tinggal di Madinah. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved