Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Seleb

Lama Tak Ada Kabar, Kadir Bertemu Raffi Ahmad dan Cerita soal Kehidupannya yang Keras saat Kecil

Kadir yang dikenal dengan logat Madura saat melawak itu sudah malang melintang di dunia hiburan Tanah Air sejak tahun 1980an.

Editor: Hanang Yuwono
YouTube TRANS7 OFFICIAL
Kadir jadi bintang tamu acara Okay Bos Trans7 

TRIBUNSOLO.COM -- Komedian Kadir dikenal sebagai legenda bagi pecinta dunia lawan.

Kadir yang dikenal dengan logat Madura saat melawak itu sudah malang melintang di dunia hiburan Tanah Air sejak tahun 1980an.

Lama tak ada kabarnya, Kadir diundang sebagai bintang tamu program Okay Bos di Trans7.

Pria di Madiun Meninggal Dunia Usai Mengeluh Lemas dan Tidak Nafsu Makan, Ternyata Positif Covid-19

Raja Obat Jambang Wak Doyok Terancam 5 Tahun Penjara, Gara-gara Cincin Buatan Indonesia

Dalam acara itu, Kadir menceritakan perjalanan hidupnya yang keras.

Asal-usul nama Kadir

Berbincang dengan pembawa acara Raffi Ahmad, Kadir mengatakan nama aslinya adalah Mubarak. Dia memilih Kadir sebagai nama panggung.

Rupanya, nama Kadir ternyata diambil dari salah satu kenalannya di kampung halaman.

"Kebetulan di kampung saya ada orang namanya Kadir, itu bisa dikenal ke mana-mana, mudah diingat semua orang," katanya.

Akhirnya nama tersebut kini melekat dan menjadi bagian dari karier Mubarak di industri hiburan Tanah Air.

Gogon dan Kadir
Gogon dan Kadir (Grid.ID)

Peran dukun antar kesuksesan

Setelah bergabung dengan grup lawak Srimulat, Kadir pergi ke Jakarta pada 1984.

Saat itu, TVRI tengah mempersiapkan diri untuk menggelar acara ulang tahun dan membutuhkan banyak talenta di bidang komedi.

"Saya tuh keluar 5 menit jadi dukun setelah itu masuk lagi. Namanya juga orang baru di Jakarta. Itu jadi rezeki saya," kata Kadir.

Baca juga: Sebut Gaji Main Ludruk, Kadir: Buat Makan Sekali Aja Enggak Cukup

Ternyata penampilannya di acara itu rupanya dilirik seorang sutradara.

"Ada kebetulan sutradara mau produksi tinggal satu tokoh Madura yang belum dapat, akhirnya saya kepilih buat casting," kata Kadir.

Kadir tak menyangka karena ia hanya muncul selama lima menit dan berperan sebagai dukun.

Kadir merasa beruntung dengan peran dukun tersebut yang mengantarkannya ke dunia hiburan yang lebih luas.

Kehidupan keras

Kadir pernah menjadi anggota sebuah kelompok seni ludruk.

Dia mengalami kehidupan yang keras saat itu.

"Makan sehari sekali? Sering sekali. Karena apa, kita gajian mengandalkan penonton. Begitu kita mau main sore, misalnya, hujan deras. Siapa yang mau nonton? Enggak ada pemasukan," kata Kadir.

Bahkan, pemeran film Cintaku di Rumah Susun itu menyebut uang yang didapatkan kadang tidak cukup untuk membeli makan, meskipun sekali.

"Minimal kalau main ramai, malam Minggu itu bisa makan dua kali," kata Kadir.

Akhirnya, cara terbaik untuk mengatasi keterbatasan ekonomi itu, Kadir biasa membuat nasi liwet bersama teman-temannya.

Kehidupan masa kecil

Kepada pembawa acara Raffi Ahmad, Kadir juga menceritakan masa-masa pahitnya saat masih kecil.

"Saya kelas 4 SD, abah saya meninggal, saya panggil bapak saya itu abah. Tinggal ibu saya yang tidak pernah kerja, kebingungan. Mau tidak mau saya membantu," kata Kadir.

Pria kelahiran September 1951 itu pun sudah bekerja demi mendapatkan uang.

Dia misalnya pernah berjualan permen tape sambil bersekolah.

Kadir sangat bersyukur karena pekerjaan-pekerjaan kecil seperti itu bisa meringankan beban ibunya.

"Pulang saya dapat rezeki sendiri, tidak ganggu orangtua. Terus baru saya ikut sandiwara ludruk," kata Kadir.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kadir Cerita Asal-usul Nama Panggung hingga Kehidupan Keras sejak Kecil

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved