Berita Klaten Terbaru
Warga Polanharjo Sulap Saluran Air Terbengkalai Jadi Kolam Penuh Ikan, Kini Jadi Lokasi Wisata
Saluran air tersebut tersambung dengan bekas pabrik gula Ceper menjadi objek wisata di Kabupaten Klaten.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Apa yang dilakukan oleh Margono warga asal Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten menarik perhatian masyarakat.
Bukan hanya di kawasan Klaten saja, namun juga di luar daerah.
Margono mengubah saluran air terbengkalai menjadi kolam yang penuh ikan.
Saluran air tersebut tersambung dengan bekas pabrik gula Ceper menjadi objek wisata di Kabupaten Klaten.
• Kondisi Sudah Sepuh, Nenek 94 Tahun di Simalungun Terbakar Hidup-Hidup saat Rumahnya Kebakaran
• Desember 2020, Flyover Purwosari Diperkirakan Bisa Beroperasi: Pengerjaan Dikebut Sampai Malam
Margono atau yang biasa dipanggil Bagong (60), warga Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten sudah manfaatkan aliran sungai tersebut sejak tahun 2015.
Dia menambahkan, sudah mulai memasukan ikan ke dalam aliran sungai yang dibendung itu sejak bertahun-tahun lalu.
Margono juga membuat warung makan yang berdampingan dengan aliran sungai tersebut.
"Iya, sudah 5 tahun saya buat rumah makan dengan manfaatkan aliran sungai ini," kata Margono.
"Kalau saya masukan Ikan kedalam kolam itu sudah sejak lama, saya lupa tahunnya, yang pasti sudah bertahun-tahun ide masukan ikan kedalam kolam itu," ujar Margono.
Dia menceritakan bahwa saat pandemi Covid-19 mulai melanda Kabupaten Klaten, sempat mengalami penutupan secara total.
Saat warungnya mengalami penuntupan akibat pandemi, ia sempat memberikan ikan-ikan miliknya ke seluruh masyarakat di sekitar objek wisata.
"Sebelumnya, kolam ini sempat saya kosongkan kolam itu karena warung kami ditutup akibat pandemi Covid-19, ikan-ikan di kolam saya bagi-bagikan ke masyarakat," kata Margono.
"Namun, saya melihat saat ini kondisi di Kabupaten Klaten terlihat sudah baik dari sebelumnya, saya isi kolam dengan ikan kembali, dan kami kurangi jam buka warung kami," tambahnya.
Kemudian ia mengaku dalam pembukaan warungnya kembali secara bertahap, ia tetap menerima kritik dan saran dari pengunjung.
• Doni Monardo Sebut Risiko di Daerah Zona Merah yang Melaksanakan Pilkada Cenderung Menurun
Margono menjelaskan salah satu saran dari pengunjung yang ia lakukan yaitu, memakai kain bernuansa hitam dan putih di pohon-pohon sekitar rumah makan tersebut.
"Saran-saran dari pengunjung yang membangun kami terima dengan baik, ada saya realisasi, salah satunya pemasangan kain motif hitam putih di pohon seperti nuansa di Bali," aku Margono. (*)
Takut Disunat, Bocah Kelas 2 SD Asal Klaten Kabur, Akhirnya Kembali ke Rumah Usianya Sudah 35 Tahun |
![]() |
---|
Amini Pingsan Lihat Anaknya Pulang ke Rumah di Klaten, 25 Tahun Kabur karena Takut Disunat |
![]() |
---|
Bukan Batu, Kuli Bangunan di Ceper Klaten Ini Malah Temukan Granat Berkarat,Tertanam di Bawah Masjid |
![]() |
---|
Usai Kades, Giliran Perangkat Desa Solo Raya ke Jakarta : Minta Status Seperti PNS dan Uang Pensiun |
![]() |
---|
Orang Tak Dikenal Rusak Fasilitas Alun-alun Klaten: 15 Lampu Taman Hilang, 37 Rusak |
![]() |
---|