Penyerangan di Pedan Klaten
Sok Jagoan Bawa Senjata dan Aniaya Korban di Pedan Klaten, 74 Orang Tak Berkutik di Hadapan Polisi
Kondisi jalanan yang berada di kawasan pertokoan Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten sempat mencekam.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Sebelum meninggalkan TKP, keempat orang tersebut sempat merusak salah satu gerobak milik warga setempat.
Lalu, sekitar pukul 19.30 WIB, datang sekelompok orang bercelana hitam mendatangi TKP kembali.
Mereka datang kembali tak hanya 4 orang, namun ratusan orang bercelana hitam yang kemudian menggeruduk ke Jalan Ronggowarsito Kampung Sewu, Keden, Pedan, Klaten.
Mereka mendatangi lokasi kejadian dan sempat menghajar seseorang yang mereka temui.
Saat itu, warga di sekitar lokasi kejadian ada yang langsung menutup semua pintu dan mematikan lampu rumah.
Selain itu warga juga tak berani keluar karena takut menjadi sasaran amukan sekelompok orang bercelana hitam.
Setelah beberapa jam, sekira pukul 20.00 WIB rombongan orang tersebut diamankan Polres Klaten.
• Polisi Mengamuk di Kafe, Tak Mau Bayar, Malah Todongkan Pistol ke Kapolsek
• BIN Siagakan Satgas Intelijen Medis untuk Bantu Penanganan Covid-19 di Indonesia
Mencekam saat Penyerangan
Suasana mencekam begitu dirasakan warga yang berada di sekitar kawasan Pasar Pedan, Desa Soboyan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Minggu (4/10/2020) malam.
Pasalnya, sebuah insiden penyerangan oleh sekelompok massa terjadi di kawasan tersebut.
Menurut keterangan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, Atmanto (53), kejadian itu terjadi secara tiba-tiba sekira pukul 19.30 WIB.
Mereka berjalan menuju kawasan Pasar Pedan.
• Begini Kondisi Pasar Pedan Klaten Paska Insiden Penyerangan, Aktivitas Pasar Berjalan Normal
• Warga Sebut Kelompok yang Melakukan Penyerangan di Pedan Klaten, Bawa Berbagai Jenis Senjata
"Mereka teriak-teriak mencari anggota sebuah organisasi massa." ujar Atmanto kepada TribunSolo.com, Senin (5/10/2020).
"Berteriak kencang berkali-kali," imbuhnya.
Melihat itu, warga pun langsung berhamburan berlari masuk ke rumah, mengunci pintu, dan tak berani keluar.