Penanganan Covid
Cegah Sebaran Covid-19, Kemendikbud Ajak Mahasiswa Edukasi Masyarakat Soal Pentingnya 3M
Saat ini pemerintah melalui Satgas Covid-19 juga terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M.
TRIBUNSOLO.COM - Pandemi Covid-19 di Indonesia belum juga berakhir.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah Indonesia dalam melawan sebaran Covid-19.
• Anggota Keluarga Meninggal karena Corona, Ibu & Anak di Delanggu Klaten Tertular & Divonis Positif
Satu diantaranya adalah dengan 3M yang kini tengah digaungkan oleh Pemerintah.
Terkait hal ini, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengajak mahasiswa untuk mengedukasi masyarakat mengenai penting gerakan 3M di masa pandemi covid-19.
Menurut Nizam, gerakan 3M sangat penting untuk dilakukan demi mencegah penyebaran Covid-19.
"Mengajak masyarakat untuk selalu mematuhi 3M yaitu memakai masker saat berjumpa orang lain, mencuci tangan setiap memulai atau mengakhiri kegiatan, dan menjaga jarak aman saat bersama orang lain," ujar Nizam melalui keterangan tertulis, Rabu (7/10/2020).
Saat ini pemerintah melalui Satgas Covid-19 juga terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Sehingga pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Menurut Nizam, mahasiswa perlu memberikan literasi kepada masyarakat mengenai cara menghindari penularan Covid-19.
"Saat teman-teman mahasiswa mengajar di sekitar tempat tinggal kalian, mohon untuk selalu mengimbau lingkungan sekitar untuk menghindari 3C yaitu closed spaces (ruang tertutup), crowded places (tempat kerumunan), dan close contact settings (situasi berdekatan)," tutur Nizam.
Jubir Satgas Covid-19 : Vaksin yang Masuk ke Indonesia Harus Dipastikan Aman Bagi Masyarakat
Pemerintah menargetkan vaksin Covid-19 tersedia dan terjangkau untuk masyarakat pada tahun 2021 mendatang.
Saat ini pemerintah pun sedang berupaya menyelesaikan uji klinis vaksin yang nantinya akan disuntikkan pada jutaan masyarakat Indonesia.
Saat ini Indonesia melalui Bio Farma - Sinovac dan proses uji klinis fase 3 di Bandung.
Kedua kerjasama Kimia Farma - G42 Uni Emirat Arab dimana uji klinis fase 3 dengan target subjek 22 ribu orang.