Penanganan Covid
Cegah Sebaran Covid-19, Kemendikbud Ajak Mahasiswa Edukasi Masyarakat Soal Pentingnya 3M
Saat ini pemerintah melalui Satgas Covid-19 juga terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M.
Dan ketiga kerjasama PT Kalbe Farma - Genexine Korea sedang uji klinis fase 1 dan 2A di Korea dengan 60 subjek.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memastikan vaksin yang akan disuntikkan ke masyarakat sudah melalui beberapa tahap uji klinis hingga dinyatakan aman.
Baik itu yang dikembangkan kerjasama dengan negara lain maupun Vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan pemerintah.
• Nasib Malang Rombongan Kena Corona Pasca Piknik di Banjarnegara, Satu di Antaranya Sakit & Meninggal
"Vaksin yang nantinya masuk ke Indonesia harus dipastikan secara data dan penelitian aman bagi masyarakat. Pengembangan vaksin umumnya butuh waktu dan proses yang cukup panjang," ungkap Wiku dikutip dari youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/10/2020).
Adapun tahapan pembuatan vaksin menurut wiku dimulai dari penelitian dasar dimana ilmuwan menelusuri mekanisme potensial berdasarkan ilmu sains biomedis.
Kemudian vaksin akan dibuat dalam jumlah terbatas untuk bisa memasuki uji praklinis dan uji klinis tahap 1, 2 dan 3.
Secara rincinya dalam tahap uji praklinis dilakukan studi sel di laboratorium yaitu studi in Vitro dan in Vivo untuk mengetahui keamanan bila diujikan pada manusia.
Setelah itu baru memasuki uji fase 1 dimana vaksin diberi pada sekelompok kecil orang untuk melihat respon imunitas dan kekebalan yang dipicu.
"Pada fase 2, vaksin diberikan pada ratusan orang sehingga para ilmuwan dapat mempelajari lebih lanjut tentang dosis yang tepat. Pada fase 3, vaksin diberikan pada ribuan orang untuk memastikan keamanannya termasuk efek samping yang jarang terjadi dan keefektifan ya. Uji coba ini melibatkan kelompok kontrol yang diberi placebo, artinya kelompok kontrol adalah masyarakat yang disuntik tapi tidak dengan vaksin," Wiku menguraikan.
Melalui proses uji klinis ilmuwan dapat mengetahui apakah vaksin menimbulkan efek samping atau tidak, mengingat belum ada vaksin Covid-19 yang lulus uji klinis tahap 3, kewaspadaan dan monitoring terhadap keamanan vaksin terus dilakukan.
Wiku juga menjelaskan terkait risiko Antibody-dependant enhancement (ADE) adalah suatu kondisi reaksi tubuh karena antibodi tubuh melawan antigen yang berupa virus atau bakteri.
Terkait efek samping ini sejauh ini hanya ditemukan pada penyakit dengue dan sejenisnya dan tidak pada virus lain.

• Mi Ayam di Klaten Ini Cuma Rp 3.000 Per Porsi, Tak Naikan Harga Meski di Tengah Pandemi Corona
Fenomena ADE hanya terlihat pada Mers, Sars, Ebola, HIV, semata-mata ditemukan in silico dan in Vitro, dan tidak menggambarkan fenomena di manusia.
Fenomena ADE untuk Sars Cov-2 katanya sudah diselidiki sejak percobaan praklinis hingga dinyatakan aman dan baik.
Namun, karena adanya perbedaan antara hewan percobaan dan manusia, tentu risiko ADE pada manusia harus diinvestigasi.