Solo KLB Corona
Buntut Dua Hari Berturut-turut Dua Dosen Meninggal Akibat Covid-19, Kampus UNS Lockdown Tujuh Hari
"Pemberlakuannya mulai besok, kita akan melakukan lockdown tempat-tempat yang pernah disinggahi beliau," jelasnya.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Buntut sejumlah dosen meninggal dunia akibat Covid-19, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo terapkan lockdown mulai tanggal 21 - 27 Oktober 2020.
Penutupan sementara kamus UNS ini tertuang dalam SE Rektor UNS bernomor 4373/UN27/TU/2020 tentang penghentian sementara seluruh aktivitas di lingkungan UNS.
SE tersebut dibenarkan Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho.
Baca juga: Kabar Duka dari UNS Solo : Setelah Dosen FH, Kini Pejabat LPPM Meninggal Dunia karena Covid-19
Baca juga: Pematangan Perda Denda Protokol Kesehatan Dikebut, Pemkab Sukoharjo Gandeng Tim UNS
Hal ini menyusul seorang pegawai yang menjabat Kasubbag Umum dan Keuangan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Sky meninggal dalam kondisi terpapar virus Corona.
Sebelumnya Sky ada riwayat perjalanan bersama Dosen FH berinisial PHP yang meninggal karena Covid-19, Senin (19/10/2020).
"Beliau meninggal tadi pagi, pukul 10.00 WIB, di RS UNS. Positif COVID-19," kata dia, kepada TribunSolo.com, Selasa (20/10/2020).
Hal ini membuat UNS mengambil kebijakan untuk menutup sementara gedung-gedung yang pernah didatangi almarhum tersebut.
"Pemberlakuannya mulai besok, kita akan melakukan lockdown tempat-tempat yang pernah disinggahi beliau," jelasnya.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan gugus tugas untuk melakukan tracing.
Namun saat ini masih belum diketahui hasilnya.
"Tracing sudah dilakukan hasilnya masih menunggu," jelasnya.
Baca juga: Dosen FH Meninggal Dunia, UNS Berkabung, Bakal Gelar Tahlil Daring Malam Ini
Baca juga: Dosen FH UNS Meninggal karena Covid-19, Tinggalkan 2 Putri yang Kini Jalani Isolasi Mandiri
Kabar Duka Beruntun
Kabar duka kembali datang dari Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS), Selasa (20/10/2020).
Setelah dosen Fakultas Hukum (FH) menghembuskan napas terakhir karena terinfeksi virus Covid-19, kini pejabat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) berinisial Sky juga meninggal karena Covid-19.
Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho membenarkan, ada pejabat LPPM UNS yang meninggal karena Covid-19.
"Iya betul, meninggal jam 10.00 WIB tadi," kata Jamal dikonfirmasi TribunSolo.com, Selasa (20/10/2020).
Baca juga: Dosen FH UNS Meninggal Akibat Corona, Rektor Jamal Pakai Pakaian Serba Hitam: Kami Sangat Kehilangan
Baca juga: Dosen FH UNS Meninggal karena Covid-19, Tinggalkan 2 Putri yang Kini Jalani Isolasi Mandiri
Dia mengatakan, sebelumnya Sky ada riwayat perjalanan bersama Dosen FH berinisial PHP yang meninggal karena Covid-19, Senin (19/10/2020).
Adapun keduanya sama-sama ke Bali dan dirawat sejak beberapa hari lalu di rumah sakit sepulang dari Pulau Dewata tersebut.
"Dia ikut ke Bali, jadi siapa yang ikut ke Bali saya minta tes swab," papar Jamal.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Sky sudah sejak Jumat lalu menjalani perawatan di RS UNS di Kartasura, Sukoharjo.
"Kemudian meninggalkan hari ini," papar Jamal.
Dosen FH Meninggal Dunia
Dosen Fakultas Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, berinisial PHP meninggal dunia karena Covid-19.
Ia menghembuskan napas terakhirnya, Minggu (18/10/2020) pasca menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit UNS Sukoharjo beberapa hari.
Rektor UNS Solo, Prof Jamal Wiwoho mengungkapkan, PHP dinyatakan Covid-19 bermula dari uji swab yang dijalaninya.
Baca juga: Dua Tersangka Demo Ricuh di Kartasura Ternyata Masih Pelajar dan Putus Sekolah
Baca juga: Bukan 9 Orang, Ada 12 Orang Positif Covid-19 dari Klaster Keluarga di Kelurahan Bumi Solo
Uji swab tersebut dilakukan lantaran dirinya hendak menghadiri sebuah acara di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (15/10/2020).
"Kalau tidak salah, almarhum menjalani uji swab tanggal 8 atau 9 Oktober 2020. Kemudian diberitahu hasilnya positif," ungkap Jamal kepada TribunSolo.com, Senin (19/10/2020).
Saat itu, PHP tidak menunjukkan gejala terpapar Covid-19. Meski begitu, Jamal tetap meminta mendiang karantina mandiri di rumah.
"Kondisi awalnya itu biasa. Sehat. Tidak ada gejala," tutur Jamal.
Selang 4 hari setelahnya, tepatnya 12 Oktober 2020, mendiang menunjukkan gejala sesak napas dan melapor ke Jamal.
Jamal langsung memerintahkan rumah sakit mengirimkan ambulans menjemput mendiang.
Mendiang lantas mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit UNS Sukoharjo.
"Mendiang meninggal dunia dini hari tadi sekira pukul 01.00 WIB," ungkap Jamal.
Mendiang dimakamkan, di pemakaman kawasan Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo sekira pukul 09.00 WIB.
"Pemakaman dengan standar protokol Covid-19. Dari pihak rumah sakit juga sudah menyampaikan ke Satgas Sukoharjo," ujar Jamal.
Jamal juga telah mengimbau keluarga UNS Solo untuk tidak melayat ke rumah duka.
"Memberi edaran agar tidak datang karena memang protokoler kesehatan Covid-19 ditegakkan betul," tandasnya. (*)