Setahun Jokowi-Ma'ruf, Pemerintah Disarankan Ubah Strategi Komunikasi : Dengar Suara Rakyat
Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf menilai Jokowi dan Ma'ruf Amin saat ini terkesan abai dengan suara rakyat.
"Mereka bisa membuat, misalnya, ALMA, aspirative legislation making act. Itu harus dibuat, jadi jelas bahwa mereka memiliki komitmen yang bagus, membuat UU yang aspiratif sehingga masyarakat melihat iktikad baik," ujar Asep.
Selain itu, Asep mengingatkan bahwa target ekonomi bukan segalanya.
Menurut dia, Presiden tidak perlu terus-terusan bicara soal ekonomi atau investasi yang justru dapat menimbulkan kecurigaan dari masyarakat.
Ia mengatakan, saat ini yang perlu dibangun pemerintah adalah kepercayaan publik.
"Bangun kepercayaan publik, jadi jangan selalu bicara ekonomi atau investasi terhambat. Orang akan berpikir bahwa pemerintah bisa diarahkan kepentingan asing atau investor, bukan atas kepentingan rakyat," ucap Asep.
"Jadi ubah dengan mengatakan bahwa pemerintah tidak dalam posisi ditekan siapapun dan tidak mengarah pada kepentingan investor atau asing," tuturnya.
(KOMPAS.COM / Tsarina Maharani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setahun Jokowi-Ma'ruf, Pemerintah Diminta Lebih Mendengar Suara Rakyat".