5 Tips Mencegah Penyakit saat Musim Hujan, Jangan Tunggu Haus untuk Minum Air Putih
Sejumlah kawasan di Solo Raya telah terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Sejumlah kawasan di Solo Raya telah terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Menurut keterangan BMKG, hujan yang terjadi di Solo Raya masih belum merata terjadi disemua wilayah.
Baca juga: Sebanyak 7 Kecamatan Jadi Langganan Banjir, BPBD Klaten Meminta Warga Siaga Jelang Musim Penghujan
Sebab, secara umum wilayah Solo Raya masih cerah berawan dengan potensi hujan.
Kondisi tubuh tentu sangat perlu diperhatikan saat musim hujan agar tidak mudah sakit.
Agar terhindar dari sakit saat musim hujan berikut beberapa tips untuk Anda.
1. Konsumsi vitamin C
Dikutip dari Kompas.com, Vitamin C bisa membantu mempercepat pemulihan tubuh yang terjangkit virus demam. Vitamin C bisa dikonsumsi dalam bentuk alami sebagai makanan atau pun suplemen.
Meskipun khasiatnya untuk mengobati demam masih menjadi perdebatan di kalangan dokter, asupan Vitamin C bukanlah hal buruk, karena bisa membantu menguatkan antibodi dan mengurangi gejala demam.
Kamu bisa mengonsumsi makanan sumber Vitamin C seperti cabai merah dan hijau, serta buah-buahan seperti pepaya atau nanas.
2. Mandi air hangat
Setelah terguyur hujan, segeralah mandi dan usahakan menggunakan air hangat. Tidak hanya menyebabkan suhu tubuhmu perlahan naik, mandi air hangat juga bisa membersihkan tubuh dari infeksi.
Jika tidak ingin mandi, kamu juga bisa merendam kaki di dalam baskom air hangat.
3. Minum minuman hangat
Pada cuaca dingin, konsumsi minuman hangat adalah langkah yang tepat. Kamu bisa mengonsumsi minuman seperti teh hijau atau cokelat panas.
Semangkuk sup panas juga bisa menjadi alternatif jika kamu ingin sekaligus mempraktikkan skill masakmu.
Konsumsi minuman atau makanan dengan kuah hangat bisa membantu mencegah demam atau infeksi lainnya yang mungkin terjadi karena perubahan temperatur.
4. Jaga tempat tinggal tetap bersih dan rapi
Pada musim hujan, banyak orang memilih berdiam di dalam ruangan agar tetap hangat. Meskipun terdengar nyaman, penyebaran kuman penyakit juga tak terhindarkan.
Maka, pastikan tempat tinggalmu tetap bersih dan rapi untuk mencegah penyebaran kuman penyakit.
Bahkan ketika kamu sudah mengalami demam, pastikan tanganmu tetap bersih dengan mencucinya secara rutin atau menggunakan hand sanitizer.
5. Banyak minum air
Cuaca dingin seringkali membuat kita tidak merasa haus sehingga kita lebih jarang minum. Meski begitu, kita seharusnya tak menunggu haus untuk minum air, karena tubuh kita bisa saja sudah mengalami dehidrasi.
Tetap terhidrasi bisa membantu membersihkan tubuh dari racun karena kita akan buang air kecil lebih sering.
Baca juga: Tips Perawatan Rem Motor saat Musim Hujan Tiba, Simak untuk Pengguna Rem Tromol dan Cakram
Berikut 5 penyakit yang sering muncul saat musim hujan.
Dikutip dari Kompas, Medical Editor SehatQ, dr. Anandika Pawitri, MRes menjelaskan terdapat beberapa penyakit yang rawan saat musim hujan.
Berikut paparan lebih lengkap beberapa penyakit musim hujan yang perlu diwaspadai dan bagaimana mencegahnya.
1. Demam Berdarah Dengue ( DBD)
Penyakit ini dapat menimbulkan berbagai gejala, mulai dari demam tinggi hingga pendarahan. Pada kondisi yang sudah parah, DBD bahkan dapat menyebabkan kematian.
Beberapa langkah dapat dilakukan untuk mencegah DBD, antara lain:
- Cek lokasi genangan air. Nyamuk pembawa virus dengue, yaitu aedes aegepty, berkembang biak pada genangan air yang tenang dan bersih. Maka dari itu untuk mencegahnya, lokasi yang dapat menampung air bersih pada tempat tinggalmu perlu diperiksa dan dibersihkan secara rutin.
- Lindungi kulit dengan menggunakan celana panjang, pakaian lengan panjang, serta kaus kaki.
- Gunakan semprotan antinyamuk yang mengandung setidaknya 10 persen diethyltoluamide (DEET). Namun, lotion yang mengandung bahan tersebut sebaiknya tidak digunakan untuk anak-anak.
- Memasang kelambu atau kasa nyamuk pada pintu dan jendela dapat mencegah masuknya nyamuk ke rumah.
- Taburkan bubuk abate untuk memberantas jentik-jentik nyamuk. Kementerian Kesehatan merekomendasikan penggunaan bubuk abate pada tempat-tempat yang sulit dijangkau untuk dibersihkan. Misalnya, tempat penampungan air.
2. Chikungunya
Chikungunya adalah penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk Aegypti atau Aedes Albopictus, yang dapat menyebabkan demam dan nyeri sendi secara mendadak.
Tanda dan gejala lain termasuk lemas, sakit otot, sakit kepala, pembengkakan sendi dan ruam. Tanda dan gejala dari chikungunya biasanya muncul dalam 3-7 hari setelah pasien digigit oleh nyamuk yang terinfeksi.
Cara terbaik untuk mencegah infeksi chikungunya adalah dengan menghindari gigitan nyamuk. Langkah utamanya melalui pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus, khususnya pada musim penghujan. Yang dimaksud 3M adalah:
- Menutup rapat tempat penyimpanan air.
- Menguras dan membersihkan tempat penampungan air.
- Mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang bisa menampung air.
Di rumah, kita juga bisa melakukan pencegahan agar tidak terdapat sarang nyamuk, baik di dalam maupun diluar ruangan. Misalnya, dengan memasang obat nyamuk bakar di luar ruangan, dan tidak menggantung pakaian.
3. Influenza (flu)
Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Bagi kebanyakan orang, flu akan sembuh sendirinya. Namun, flu dan komplikasinya juga dapat menjadi penyakit kritis mematikan.
Flu disebabkan oleh virus yang menyebar melalui udara atau partikel ketika seseorang berbicara, batuk, atau bersin. Vaksinasi flu adalah tindakan pencegahan yang bisa dilakukan karena memberi perlindungan selama satu tahun dari tiga atau empat virus influenza.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan flu adalah rajin mencuci tangan, menutup mulut dan hidung ketika bersin dan batuk, serta menghindari kerumunan jika diperlukan.
4. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira yang disebarkan dari urin (air seni) hewan, terutama dari anjing, hewan pengerat (seperti tikus), dan hewan ternak.
Benerapa gejala yang umumnya ditunjukkan oleh penderita leptospirosis antara lain adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, jaundice (menguningnya kulit dan bagian putih mata), muntah, diare, dan ruam kulit.
Namun, pemeriksaan lebih lanjut dibutuhkan karena beberapa gejalanya mirip dengan gejala penyakit lain, seperti flu dan meningitis.
5. Demam Thypoid ( Tipes)
Demam typhoid atau yang umum disebut tipes adalah penyakit akibat infeksi bakteri Salmonella typhi dan paratyphi, kondisi ini dapat mengganggu banyak organ.
Bakteri penyebab tipes terutama ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh kotoran maupun urine dari penderita.
Meski terdengar umum dan tidak berbahaya, tipes yang tidak ditangani bisa menyebabkan komplikasi serius. Contohnya, perdarahan saluran cerna dan robekan pada usus. Oleh karena itu, tipes sebaiknya segera diatasi dengan seksama.
Beberapa langkah untuk mencegah tipes, antara lain:
- Menjalani vaksinasi tifoid.
- Menghindari konsumsi makanan mentah atau tidak dimasak hingga matang.
- Hanya mengonsumsi air minum dengan kebersihan yang sudah terjamin. Bila tidak tersedia, konsumsilah air minum dalam kemasan dengan segel yang masih utuh atau masak dulu air hingga mendidih sebelum diminum.
- Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, misalnya sebelum makan, setelah ke toilet, dan sesudah bepergian atau berkebun.
- Hindari konsumsi makanan dengan kebersihan yang tidak terjaga, misalnya makanan yang dijual di pinggir jalan.
- Konsumsi buah yang bisa dikupas, seperti jeruk dan pisang.
- Penderita tipes juga bisa mencegah penularan penyakit ini dengan tidak berbagi makanan dan minuman, serta meminjamkan alat makan dan minum dengan orang lain.
(*)