Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Aksi Heroik Santri Bersarung dan Berpeci Panjat Tiang Bendera saat Upacara, Betulkan Tali yang Putus

Selama latihan mereka menggunakan bendera yang dikhususkan untuk latihan. Tidak ada masalah selama para santri latihan.

Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.COM/TANGKAPAN LAYAR
Didin, santri Pesantren Alislam di Kabupaten Gorontalo memanjat tiang saat bendera merah putih siap dikibarkan namun tiba-tiba tali putus. Ia memanjat hingga ke puncak tiang meskipun kain sarung yang dikenakan terlepas. 

Lepasnya sarung yang ia kenakan tidak membuat pecah konsentrasi Didin untuk memanjat, ia masih mengenakan  celana pendek.

Didin terus berupaya memanjat lebih tinggi hingga tangannya meraih ujung tali yang berada di puncak tiang.

Setelah memegang ujung tali yang terlepas, ia meluncur ke bawah. Suara tepuk tangan dan ucapan syukur menggema di halaman pesantren sesaat Didin menjejak tanah.

Upacara pengibaran bendera merah putih pada hari santri pun berlanjut.

“Kami sangat mengapresiasi aksi heroik yang ditunjukkan oleh santri Didin,” ujar Ramli Anwar.

Di Pondok Pesantren Alislam, Didin tidak dikenakan biaya apapun, bahkan difasilitasi untuk bisa belajar hingga tuntas.

Pesantren yang dihuni lebih dari 430 santri ini menggratiskan santri yang berasal dari keluarga kurang mampu dan anak yatim.

 Sejak sebulan lalu pesantren ini telah membuka diri untuk proses belajar-mengajar dengan persyaratan yang sangat ketat untuk mencegah pandemi Covid-19.

Bahkan orangtua siswa tidak bisa menjenguh leluasa, mereka dibatasi pagar pemisah dengan waktu kunjungan hanya 7 menit.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Heroik, Masih Pakai Sarung dan Peci, Anak Ini Panjat Tiang Bendera Saat Upacara Hari Santri

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved