Berita Solo Terbaru
Penyebab Pasar Harjodaksino Solo Lockdown Lagi, Bermula dari Pedagang Asal Grogol Positif Corona
Penutupan pasar yang berada di Kelurahan Danukusuman, Kecamatan Serengan, Kota Solo itu lantaran ada temuan kasus Covid-19.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo lantas melakukan tracing terhadap kontak erat dan dekat pasien.
Mereka juga menjalani uji swab.
"Kemudian kami tracing dan ada penambahan dua. Jadi total ada tiga orang," kata Heru.
Pasca ditemukannya pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19, langkah sterilisasi di lingkungan pasar kembali dilakukan.
"Los pedagang yang positif Covid-19, kita tutup seminggu. Kalau pasar ditutup dua hari," tutur Heru.
Dari pantauan TribunSolo.com, suasana sepi begitu kentara memasuki Pasar Harjodaksino. Sejumlah lapak yang biasanya dipenuhi dagangan tutup.
Hanya ada segelintir pedagang yang bertahan.
Mereka tampak masih membereskan dagangannya pukul 15.12 WIB.
Itu baru kelar dibereskan pukul 17.30 WIB.
Heru mengatakan penutupan los pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19 selama sepekan bukan tanpa sebab.
Itu dilakukan supaya dua pedagang dan satu petugas kebersihan menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing. Sekaligus, memutus mata rantai penyebaran.
"Ini jadi pelajaran bagi kita agar tidak terulang lagi semua ronda masker digiatkan," jelas dia.
"Ini Pemerintah melakukan penutupan semata-mata untuk penyelamatan manusia," tandasnya.
Sempat Tutup Seminggu
Sebelumnya, Pasar Harjodaksino atau biasa dikenal Pasar Gemblegan ditutup pada 14 Juli 2020.