Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Tengah Pandemi Corona, PBNU: Yang Utama Bukan Pawai-pawai

"Merayakan Maulid, terlebih di tengah pandemi, yang utama bukan pawai-pawai, perayaan atau bentuk-bentuk kegembiraan massa lainnya," kata Robikin.

Kompas.com
Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas.(Dok Pribadi) 

TRIBUNSOLO.COM - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU) memberikan himbauan agar masyarakat bisa bijaksana dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW

Sebab, tahun ini Indonesia masih dalam kondisi pandemi corona. 

Masyarakat diminta tidak melaksanakan kegiatan yang memicu kerumunan maupun pawai. 

Baca juga: Andhi Novalia, Staf KPU Wonogiri yang Meninggal di Hotel Solo Memiliki Riwayat Sakit Diabetes

Baca juga: Mengintip Keseharian Driver GoRide & GoCar, Tak Bosan Cek Suhu hingga Sedia Hand Sanitizer Jumbo

Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU) Robikin Emhas meminta masyarakat, khususnya warga Nahdliyin, merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tidak melakukan kegiatan pawai ataupun kegiatan yang memicu kerumunan massa di masa pandemi Covid-19.

Menurut dia, hal yang terpenting dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah menyenandungkan shalawat dan menghadirkan keselamatan di rumah masing-masing.

"Merayakan Maulid, terlebih di tengah pandemi, yang utama bukan pawai-pawai, perayaan atau bentuk-bentuk kegembiraan massa lainnya," kata Robikin kepada Kompas.com, Senin (26/10/2020).

"Tetapi adalah bagaimana menghadirkan berlipat salam keselamatan di rumah-rumah kita, di tengah-tengah keluarga kita serta menauladani perilaku kanjeng Nabi," lanjut dia.

Robikin pun mengajak seluruh warga Nahdliyin untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW dengan hati yang gembira.

Nahdliyin diharapkan terus melakukan shalawat untuk mendapatkan syafa’at, baik di dunia atau akhirat kelak.

"Mari mengagungkan shalawat kepada Baginda Nabi semata dengan niat menjalankan perintah Allah SWT dan bermohon kepada Allah SWT," ujar dia.

"Agar umat manusia diberi kepahaman akan hikmah adanya Covid-19 seraya memohon agar Covid-19 segera dimusnahkan dari muka bumi," kata Robikin Emhas.

Untuk diketahui, pemerintah menetapkan 28 dan 30 Oktober 2020 sebagai cuti bersama peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sesuai Surat Keputusan Presiden nomor 17 tahun 2020.

Sementara, tanggal 31 Oktober dan 1 November 2020 jatuh pada hari Sabtu dan Ahad yang merupakan libur akhir pekan.

Masyarakat yang hendak berlibur saat libur panjang bulan Oktober 2020 diminta menerapkan protokol kesehatan.

Adapun hal ini diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Wishnutama Kusubandio.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved