Berita Seleb
Soimah Kenang saat Jadi Sinden Ki Seno Nugroho, Pertama Kali Ikut Wayangan Dibayar Rp 10 Ribu
Soimah ungkap jasa almarhum Ki Seno Nugroho hingga ia bisa terkenal seperti sekarang. Kenang momen saat jadi sinden dan dibayar Rp 10.000 tahun 1995.
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM -- Kabar duka cita dari dunia seni tradisional Indonesia.
Dalang kondang Ki Seno Nugroho meninggal dunia pada Selasa (3/11/2020).
Baca juga: Fakta Meninggalnya Ki Seno Nugroho: Sinden Nyanyikan Gending saat Layatan, 2 Wayang Ikut Dikuburkan
Baca juga: Muzdalifah Sulap Rumah Mewah Jadi Warung Makan, Begini Kondisi Bisnis Barunya: Ramai atau Sepi?
Semasa hidup, Ki Seno Nugoroho dikenal sebagai sosok yang mampu membuat anak-anak muda kembali menggemari nonton wayang.

Ki Seno Nugroho mengembuskan napas terakhir di usia 48 tahun karena mengalami penyumbatan pembuluh darah di jantung.
Sebelum meninggal, ia sempat bersepeda dan merasa kesakitan.
Sempat beristirahat di rumah, kondisi Seno tak kunjung membaik dan malah muntah-muntah.
Sang istri dan warga pun mengantarnya ke RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Ki Seno kemudian dipindahkan ke ruang ICCU.
Di sana, Seno kembali muntah-muntah dan kondisinya terus memburuk.
Tim medis mengatakan, ada penyumbatan darah sekitar 100 persen.
Nyawa Ki Seno tak dapat diselamatkan. Dalang itu meninggal dunia pukul 22.15 WIB.
Selama hidup, Ki Seno Nugroho dikenal sebagai seniman yang mengayomi.
Ia banyak mendidiki seniman-seniman yang usianya lebih muda darinya.
Termasuk artis kondang Soimah, pernah merasakan bagaimana menjadi sinden Ki Seno Nugroho.
Maka mendengar kabar Ki Seno telah tiada, Soimah pun merasa kehilangan luar biasa.
Ia mengenang ketika diajak nyinden Ki Seno di pertunjukan wayang tahun 1995.
Kala itu nama Soimah belum seterkenal sekarang dan masih manggung dari satu daerah ke daerah lain sebagai sinden.
Dalam sebuah unggahan, Soimah juga memposting penampilan dirinya saat muda dan masih jadi sinden.
Dia mengucapkan selamat tinggal untuk Ki Seno, seniman yang begitu diseganinya.
"Sugeng tindak mas Seno Nugroho, salah satu seniman (dalang) ternama dari Yogyakarta,
pertama kali tahun 1995 ikut wayangan bersama beliau bayaran Rp 10.000 ,
belajar berproses, sampai berkeluarga jg masih sempat jadi bintang tamunya di beberapa performnya," tulis Soimah.
Soimah lantas mengaku saat pulang kampung kemarin sempat ingin bertamu ke rumah mendiang.
Namun niat itu urung dilakukan karena beberapa alasan.
"sebelum ke jakarta kemarin sempat ingin main ke rumah beliau, sudah janjian sama beberapa teman, tapi karna waktu belum tepat akhirnya sy blm sempat main ke rumah beliau dan sy berangkat ke jakarta sampe sekarang, dan mendengar kabar beliau kapundut, sangat kehilangan sekali
mas Seno, mugi2 padhang lan jembar kuburmu, semoga husnul khatimah, amin," tutup Soimah.
Wasiat Ki Seno Nugroho Sebelum Meninggal
Raut kesedihan terlihat jelas di wajah belasan pesinden saat menyanyikan gending Ladrang Gajah Seno, Rabu (4/11/2020).
Mereka bahkan tak bisa menahan air mata ketika mengalunkan gending terakhir untuk Ki Seno Nugroho.
Baca juga: Ki Seno Nugroho Meninggal Dunia, Dikenal sebagai Dalang yang Bikin Anak Muda Gemar Nonton Wayang
Meski duka tak tertahan, merdunya gending tetap mengalun sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Ki Seno Nugroho, seorang dalang yang telah dipanggil Sang Maha Pencipta, Selasa (3/11/2020) malam.
Suasana pilu pun menyelimuti rumah duka, Dusun Gayam, Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta.
Iringan gending tersebut ternyata merupakan wasiat dari Seno.
Manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo, menceritakan sang dalang sudah lama meminta agar dirinya diiringi gamelan ketika meninggal.
"Nanti saat diberangkatkan akan ada iringan gamelan, itu kan wasiatnya Pak Seno," kata Gunawan saat ditemui di rumah duka, Rabu (4/11/2020).
"Itu (permintaan iringan) waktu pentas sih, sudah lama saya lupa kapan," ucap Gunawan.
Salah satu sinden, Tatin Lestari Handayani juga pernah mendengar permintaan Ki Seno tersebut saat pentas wayang.
"Sesuk kalau aku ra ono iki diunekke (Besok saat aku meninggal ini dibunyikan)," kata Tatin menirukan permintaan Seno.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Tangis Para Sinden Nyanyikan Gending Pesanan Dalang Ki Seno sebagai Penghormatan Terakhir