Berita Klaten Terbaru
Pabrik Gula Gondang Baru Bakal 'Hidup Lagi' Setelah Tiga Tahun Tak Beroperasi, Jadi Pusat Agrikultur
"PTPN 9 bersama pemerintah kabupaten siap mengembangkan, saya menyarankan tempat ini, tidak harus menjadi museum yang kaku"
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pabrik Gula Gondang Baru yang sudah tidak aktif sejak 2017 akan dijadikan Pusat Agrikultur (Agriculture Center) di wilayah Kabupaten Klaten.
PTPN 9 bersama Pemerintah Kabupaten Klaten merencanakan pabrik gula yang sudah berdiri sejak tahun 1860 itu agar menjadi sarana memakmurkan petani di Kabupaten Klaten.
Pjs Bupati Klaten Sudjarwanto Diatmoko mengatakan, pihaknya bersama PTPN 9 siap untuk menjadikan kompleks pabrik gula non aktif yang hanya berfungsi sebagai museum dan tempat singgah saja itu menjadi Pusat Agrikultur.
Baca juga: Positif Corona Klaten Bertambah 40 Kasus Hari Ini, Ada Anak Berusia 5 Tahun
Baca juga: Perempuan 32 Tahun Asal Sragen Lompat dari Jembatan, Diduga Seusai Bertengkar dengan Ibunya
Ia menyarankan, PG Gondang Baru menjadi pusat untuk memakmurkan petani di Klaten.
"PTPN 9 bersama pemerintah kabupaten siap mengembangkan, saya menyarankan tempat ini tidak harus menjadi museum yang kaku tetapi bisa menjadi pusat untuk memakmurkan petani," kata Sujarwanto.
Kemudian, ia mengatakan, nantinya tempat ini bisa jadi tempat para petani berkoordinasi terkait produksi.
Sujarwanto mengatakan, produksi yang ditawarkan disini tidak harus tebu, melainkan produk-produk unggulan lainnya seperti Beras organik, sayur serta buah.
"Nantinya ditempat ini bisa menjadi tempat koordinasi petani dalam melakukan produksi, tak harus tebu, seperti beras organik, sayur dan buah-buahan juga bisa," jawabnya.
Ia mengatakan, nantinya PG Gondang Baru diharapkan bisa memiliki algriculture estate dalam memakmurkan petani.
Nantinya petani dapat mengakses langsung produksi ke pasar, sehingga harga tidak terombang-ambing saat panen raya.
" Dengan PG Gondang Baru ini, Klaten bisa memiliki agriculture estate, petani dapat akses langsung produksi ke pasar, sehingga saat panen raya, tengkulak tidak semena-mena membeli harga murah," tegas Sudjarwanto. (*)