Berita Sukoharjo Terbaru
Ciu Bekonang Bisa 'Keras' karena Hasil Rendaman Cindil Alias Bayi Tikus? Ini Fakta Sebenarnya
Di balik tersohornya ciu Bekonang, ada cerita yang masih menjadi simpang siur selama ini.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Ambar Purwaningrum/ TribunSolo.com
Kondisi drum berisi ciu yang sudah difermentasi selama 5 hari di Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukohajo.
Di Polokarto pengrajin yang tercatat sebanyak 92 pengrajin, sementara di Mojolaban ada 50 pengrajin.
Untuk di Mojolaban, tidak semua pengrajin dapat mengolah tetes tebu ini menjadi etonol.
"Mungkin hanya 50 persen pengrajin yang bisa membuat sampai etanol, karena kemampuan tiap pengrajin berbeda-beda." jelasnya.
Di Bekonang sendiri dapat memproduksi Alkohol untuk keperluan medis sebanyak 50 liter per hari.
Biasanya, alkohol ini dijual dengan harga Rp 30-40 ribu perliter.
Sementara untuk ciu, biasanya dijual di harga Rp 8 ribu perliter. (*)