Pilkada Klaten 2020
Debat Publik Pilkada Klaten 2020 Digelar Malam Ini, Ada Lima Panelis dari UNS sampai UGM
"Secara garis besar tema debat publik perdana akan membahas pengembangan layanan publik dan kesejahteraan masyarakat," ujar Wandyo.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Klaten 2020, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Klaten akan diselenggarakan di Al Hakim Convention Center, di jalan Tentara Pelajar, Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jum'at (20/11/2020) malam.
Debat publik dengan tema "Pengembangan Layanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat " melibatkan sejumlah pakar dan akademisi dari Solo Raya.
Komisioner KPU Klaten, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Wandyo Supriyatno menjelaskan, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan tim panelis untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
Baca juga: Furry Setya Mas Pur TOP Kini Jadi Bintang Iklan Obat Kurap, Tersadar Candanya 10 Tahun Lalu Terkabul
Baca juga: Pasar Legi Solo Mulai Dibangun, Rudy Tak Mau Ada Pungli: Ada yang Minta-minta Kasih DP Saja, Dupak
"Secara garis besar tema debat publik perdana akan membahas pengembangan layanan publik dan kesejahteraan masyarakat," ujar Wandyo kepada TribunSolo.com di KPU Klaten, Jum'at (20/11/2020).
Wandyo mengatakan, debat publik perdana Paslon Bupati dan Wakil Bupati Klaten 2020 terdiri dari 5 orang panelis.
Masing-masing panelis terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan seperti, Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd yang berlatar belakang pendidikan dan saat ini menjabat Rektor Universitas Widya Dharma Klaten.
Lalu, Prof. Dr. Supanto, SH, M.Hum, guru besar Fakultas Hukum UNS yang akan membahas di bidang hukum dan perlindungan masyarakat.
Kemudian dr. Husen Prabowo, Ketua IDI Klaten akan membahas persoalan kesehatan masyarakat.
Kemudian, Drs. Hendrie Adji Kuworo, Ph.D Dosen dan Ketua Program Studi (Prodi) S2-S3 Kajian Pariwisata Sekolah PascaSarjana/Dosen Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fisipol UGM, akan membahas tentang Pariwisata, Seni dan Budaya.
Terakhir, Prof Agus Pramusinto, MDA yang juga Ketua Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol UGM, akan membahas bidang kebijakan publik dan perekonomian.
"5 orang ini akan menjadi panelis debat publik nanti," ujarnya.
Selain itu, Wandyo mengatakan, dalam debat nanti akan berlangsung 90 menit.
Dari total waktu tersebut, akan dibagi menjadi 6 sesi.
"Nantinya per sesinya akan diberikan waktu kira-kira selama 15 menit," kata Wandyo.
Kemudian, Wandyo mengatakan, dalam debat publik nanti juga akan disiarkan secara langsung melalui lembaga penyiaran publik, baik radio, televisi.
Stasiun televisi dan radio yang dimaksud yaitu TVRI Yogyakarta, Radio Suara Pemerintah Daerah (RSPD) Klaten.
"Selain itu, Debat Publik nanti akan disiarkan langsung di akun media sosial YouTube milik KPU Klaten dan TVRI Yogyakarta," tambah Wandyo.
Baca juga: 6 Perawatan Kecantikan yang Sering Dilakukan dan Ternyata Tidak Baik untuk Kesehatan, Apa Saja?
Ia juga merinci, untuk debat publik tersebut, setiap peserta hanya boleh membawa tim sebanyak 4 orang ke dalam ruang debat.
"Hal ini dilakukan guna menerapkan protokol kesehatan Covid-19," jawabnya.
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Klaten tahun 2020 diikuti oleh 3 pasangan calon.
Paslon nomor urut 1 Sri Mulyani-Yoga Hardaya (MULYO).
Paslon petahana ini diusung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golongan Karya (Golkar).
Selanjutnya, paslon nomor urut 2 One Krisnata-Muhammad Fajri (ORI).
Baca juga: Dimas Ramadhan Tak Cuma Diorbitkan Jadi Artis, Ia Juga Rela Lakukan Kerjaan ini di Rumah Raffi Ahmad
Keduanya diusung oleh koalisi Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Kemudian, paslon nomor urut 3 yakni, Arif Budiyono-Harjanta (ABY-HJT).
Pasangan ini diusung oleh koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem). (*)