Berita Sukoharjo Terbaru
Petani Sukoharjo Mengeluh Sulit Dapat Pupuk Bersubsidi, Ini Jawaban Ganjar Pranowo
"Ada tambahan dari Kementerian Pertanian 1 juta ton (pupuk bersubsidi), dan Jateng dapat bagian dari itu," kata dia.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sejumlah petani Sukoharjo mengeluhkan ketersediaan pupuk bersubsidi yang sulit didapat.
Menurut salah seorang petani asal Sukoharjo, Sarbini, ketersediaan pupuk bersubsidi sangat terbatas, sehingga pembelian pupuk juga dibatasi.
"Kalau beli harus pakai kartu tani, sementara banyak anggota Gapoktan yang tidak memilikinya," kata dia, Jumat (20/11/2020).
Baca juga: Beda Usia 32 Tahun dengan Istri, Komedian Ginanjar 4 Sekawan Kini Dikaruniai Anak Pertama, Selamat!
Baca juga: Doni Monardo Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar untuk Pengungsi Merapi: Jangan Sampai Terpapar Covid-19
Tahun ini, memang pemerintah pusat mengurangi kuota pupuk bersubsidi di daerah.
Menurut Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, saat ini ketersediaan pupuk bersubsidi aman.
"Ada tambahan dari Kementerian Pertanian 1 juta ton (pupuk bersubsidi), dan Jateng dapat bagian dari itu," kata dia.
Awalnya, alokasi pupuk bersubsidi di Jateng hanya 48 persen.
Sehingga Ganjar mengatakan, adanya keterbatasan itu membuat pupuk subsidi menjadi rebutan petani.
"Jadi kita pastikan penerimanya petani yang bener-bener berhak," ucapnya.
"Makanya kita minta penggunaan pupuk tidak boleh berlebihan, dan harus berimbang," tambahnya.
Terkait kelangkaan pupuk yang sempat terjadi, Ganjar menyebut permasalahan bukan di kuota pupuk.
"Sampai hari ini stok aman, hanya kemarin penyalurannya agak terganggu karena ada keterlambatan pasokan," jelasnya.
"Keterlamabatan pasokan itu, karena ada pemotongan, tapi ini sudah ada tambahan, jadi harus cepet," tandasnya.
Ganjar Juga Evaluasi Simulasi Pembelajaran Tatap Muka di Jateng
Sejumlah sekolah di Jawa Tengah tingkat SMA/K telah usai melakukan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM).